EmitenNews.com - Indonesia berhasil membuktikan diri sebagai bangsa yang mampu menghadapi pandemi covid-19. Kepala Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah menyodorkan bukti, perekonomian dapat terjaga sampai penghujung tahun 2021. Tahun 2021 dimaknai sebagai tahun pandemi, kelanjutan dari 2020. Efek pandemi Covid-19 ini begitu dahsyat ke segenap kehidupan rakyat. Covid-19 menjangkiti lebih dari 4,2 juta rakyat, dan 144.000 di antaranya meninggal dunia.


Demikian catatan akhir tahun 2021 dari Kepala Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah, seperti dikutip Kamis (30/12/2021). Pandemi Covid-19, kata dia, mengakibatkan sektor riil melambat, dan sesekali terhenti. Dampaknya sangat dahsyat, 1,62 juta rakyat kehilangan pekerjaan, dan 2,76 juta orang di antaranya jatuh miskin sejak 2020.


Tingkat kemiskinan di akhir tahun 2021 akan naik mencapai 10,25 persen. Hal itu dampak panjang pandemi covid-19 gelombang II. Said Abdullah memperkirakan jumlah penduduk miskin Indonesia hingga akhir tahun 2021 sedikit naik sebagai efek panjang gelombang kedua Covid-19.


“Hal ini menjadi pekerjaan besar kita di tahun 2022," kata Said Abdullah.


Menurut catatannya, penduduk miskin pada Maret 2021 sebesar 10,14 persen atau 27,54 juta orang, capaian ini lebih baik bila dibandingkan September 2020 dimana jumlah penduduk miskin mencapai 10,19 persen atau 27,55 juta.


Namun, meningkatnya angka kemiskinan akibat pandemi Covid-19 gelombang 2 memaksa kita merumuskan strategi percepatan penurunan kemiskinan yang tepat. Sehingga tidak menutup kemungkinan masih terjadi kenaikan tingkat kemiskinan hingga akhir tahun 2021.


"Saya memperkirakan tingkat kemiskinan di akhir tahun 2021 sebesar 10,25 persen," ujar Said.


Said menegaskan, upaya mengentaskan kemiskinan rakyat adalah salah satu pesan utama konstitusi. Oleh sebab itu, agenda menurunkan tingkat kemiskinan rakyat haruslah menjadi porsi besar dalam kinerja pemerintahan.


Agenda menurunkan kemiskinan, kata Said Abdullah, harus dipadukan dengan penurunan stunting, dan reformasi subsidi untuk orang miskin. “Saya berharap pemerintah dengan daya maksimal bisa mencapai penurunan tingkat kemiskinan sesuai target APBN 2022 dikisaran 8,5 -9 persen."


Kendati begitu, torehan kinerja baik masih dicatatkan oleh pemerintah. Misalnya, indikator kesejahteraan sosial menunjukkan keadaan yang lebih baik, jumlah pengangguran di Indonesia ada sebanyak 9,1 juta orang per Agustus 2021.


"Jumlah itu turun sekitar 670.000 orang dari posisi per Agustus 2020 yang mencapai 9,77 juta orang. Capaian ini patut kita syukuri, dengan tetap waspada atas ancaman varian omicron," jelas Said Abdullah.


Kendati begitu, Said Abdullah menilai Indonesia telah membuktikan sebagai bangsa kuat. Meski banyak tudingan, negara demokrasi besar tidak efektif pemerintahannya dalam menghadapi pandemi Covid-19.


Namun, Indonesia meruntuhkan thesis, pemerintahan demokratis cenderung tidak efektif. Demokrasi dengan dukungan politik yang kuat membuat pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo sangat efektif.


"Hanya tiga bulan, dari akhir Juni hingga akhir September 2021 gelombang kedua Covid-19 berhasil dikendalikan. Sampai penghujung tahun 2021, kita masih berhasil mempertahankan flattening the curve. Capaian ini patut kita syukuri, dengan tetap waspada atas ancaman varian omicron," ungkapnya.


Menurutnya, pemerintah bersyukur juga mempertahankan keadaan ekonomi agar tidak jatuh. Sampai kuartal III 2021, Indonesia masih diberkahi ekonomi tumbuh 3,24 persen. Melihat pergerakan sektor riil di kuartal IV 2021, Said optimistis pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 bisa tumbuh minimal 4 persen. Prestasi ini menjadi modal yang baik untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,5 persen di tahun depan.


"Torehan kinerja baik masih dicatatkan oleh pemerintah. Pendapatan negara hingga Desember 2021 mencatatkan kinerja yang luar biasa," ucapnya.


Bahkan, kinerja perpajakan, bea cukai, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melampaui target yang diamanatkan oleh Undang Undang APBN 2021. Selama 12 tahun, terhitung sejak 2008 kinerja perpajakan secara beruntun langganan short fall.