Kerja Keras Bos , Erick Thohir Targetkan Dividen BUMN Lebih dari Rp50 T di 2024
                            EmitenNews.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan dividen BUMN untuk negara dapat terus meningkat seperti saat sebelum pandemi covid-19. Erick mengatakan kondisi pandemi membuat BUMN tidak dapat berkontribusi maksimal dalam menyumbang setoran kepada negara.
Erick menyampaikan, dividen BUMN secara konsolidasi pada 2019 atau sebelum pandemi tercatat sebesar Rp 50 triliun dan mengalami penurunan menjadi Rp 44 triliun pada 2020.
“2021 yang awalnya ditargetkan bisa Rp 40 triliun, saya waktu itu mohon maaf karena covid turun menjadi Rp 29,5 triliun,” ujar Erick usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/6).
Berkat kerja keras, transformasi, dan perbaikan model bisnis, Erick mengatakan target dividen pada 2022 yang hanya sebesar Rp 36,4 triliun justru melebihi target dengan Rp 40 triliun atau sedikit lebih kecil dari dividen pada 2020.
“Kita meyakini tahun depan kita akan kejar mencapai Rp 43 triliun atau Rp 45 triliun atau sama dengan 2020. Tapi di 2024 kita ingin dorong lebih tinggi di atas Rp 50 triliun,” ucap Erick.
Tak hanya dividen, ucap Erick, Kementerian BUMN juga berhasil menekan utang dan modal BUMN hingga ke 35 persen dari sebelumnya yang bercokol di angka 39 persen. Erick mengatakan, perbaikan kinerja juga mendorong pertumbuhan valuasi BUMN.
“Kita lihat sekarang perusahaan-perusahaan BUMN, empat BUMN saja, Telkom, Mandiri, BNI, BRI, sekarang sudah mencapai valuasi Rp 1.600 triliun secara aset. Mereka juga dividennya terus naik,” kata Erick.
Related News
                            Polri Tetapkan 3 Tersangka Kasus Tambang Pasir Ilegal di Gunung Merapi
                            Terjaring OTT, Abdul Wahid jadi Gubernur Riau ke-4 Yang Ditangkap KPK
                            Kasus Korupsi PGN, Terbuka Peluang KPK Jerat Tersangka Korporasi
                            Tidak Ada Masalah, Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Utang Whoosh
                            Saat Panen, Beras SPHP Disalurkan ke Daerah Non-Produsen Padi
                            Alokasikan Rp10 Triliun, Mentan Dorong Pertanian Modern Berbasis AI
                    
                
                
            
                                
                
                    
                    
                    
                    
                    
                    
                    
            
            




