Kimia Farma (KAEF) Rugi Rp842M di 2024, Utang Jangka Pendek Mengintai

Manajemen KAEF ketika menggelar RUPST tahun 2024.
EmitenNews.com - PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun 2024 sebesar 0,67% menjadi Rp9,94 triliun, namun perusahaan pelat merah ini masih membukukan rugi bersih yang cukup dalam.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, penjualan obat generik produksi sendiri menjadi salah satu penopang pertumbuhan dengan kenaikan 12,4% menjadi Rp1,46 triliun. Layanan klinik, laboratorium klinik, alat kesehatan, dan lainnya pun turut meningkat 14,9% menjadi Rp1,48 triliun.
Namun, tak semua lini mencatatkan hasil positif. Penjualan obat ethical dan over-the-counter (OTC) yang diproduksi pihak ketiga masing-masing turun 5,09% dan 4,7%. Begitu pula penjualan obat generik produksi pihak ketiga yang terkoreksi 4,5% secara tahunan menjadi Rp1,15 triliun.
Menariknya, Kimia Farma berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 1,02% menjadi Rp6,99 triliun. Hal ini mendorong laba kotor naik 4,9% menjadi Rp2,95 triliun. Beban usaha pun menyusut signifikan hingga 15,6% menjadi Rp3,79 triliun.
Kendati demikian, perusahaan yang juga membawahi anak usaha BPI Danantara ini tetap membukukan rugi usaha sebesar Rp810,7 miliar. Rugi sebelum pajak turut menyempit 46,1% menjadi Rp1,22 triliun. Akhirnya, rugi bersih tercatat sebesar Rp842,3 miliar pada 2024.
Akibat akumulasi kerugian tersebut, defisit Kimia Farma terus membengkak hingga Rp5,14 triliun atau naik 18,2% dari tahun sebelumnya. Hal ini berdampak langsung pada penurunan ekuitas yang tergerus 28,2% menjadi Rp3,43 triliun per akhir 2024.
Yang menjadi sorotan adalah tekanan likuiditas. KAEF hanya memiliki aset lancar senilai Rp3,9 triliun, jauh di bawah total kewajiban jangka pendeknya yang mencapai Rp7,95 triliun.
Kewajiban jangka pendek itu terdiri dari utang kepada sejumlah bank besar, seperti Bank Mandiri, BSI, BRI, dan BNI senilai total Rp1,7 triliun. Ditambah lagi dengan utang ke Bank Jakarta, BCA, QNB, Maybank Indonesia, dan KEB Hana Indonesia sebesar Rp1,36 triliun
Related News

ITMG Caplok Saham NICE 9,62 Persen, Ini Tujuannya

Sumber Alfaria (AMRT) Investasi di Bisnis Limbah Minyak Jelantah Rp16M

DOSS Endapkan Dana IPO di Obligasi Rp30M, Bunga 6-6,79 Persen

Nusa Raya (NRCA) Lepas 11,2 Juta Saham Hasil Buyback

Sebulan Digembok, BEI Lepas Perdagangan Saham ini di FCA

Pefindo: Surat Utang Naik 48%, Nilainya Capai Rp90,9 T di Semester I