EmitenNews.com -PT Lautan Luas Tbk (LTLS) terus mengukuhkan diri sebagai perusahaan yang memiliki kinerja yang tahan banting meski di tengah pandemi. 


Hal ini diperkuat dengan penaikan peringkat kredit korporasi PT Lautan Luas Tbk (LTLS) oleh PEFINDO yang merupakan perusahaan pemeringkat efek di Indonesia. Penaikan peringkat tersebut terjadi pada Obligasi Berkelanjutan II Tahap I tahun 2017, Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri B tahun 2017, Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A dan B tahun 2020, dan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri A dan B tahun 2021 menjadi “IdA” dari sebelumnya yaitu “IdA-“. Prospek untuk peringkat kredit korporasi perusahaan adalah “kuat”.


“Dengan membaiknya credit profile dan meningkatnya credit rating yang diberikan oleh Pefindo, kami melihat impact yang positif terhadap Perseroan. Suku bunga dan beban bunga Perseroan diharapkan akan menjadi lebih baik, yang akan berdampak pula pada peningkatan kinerja Perseroan,” jelas Eurike Hadijaya, Investor Relations Manager PT Lautan Luas Tbk. 


Peringkat tersebut mencerminkan kemampuan dan komitmen keuangan jangka panjang PT Lautan Luas Tbk dalam membayarkan hutangnya. Ditambah pangsa pasar perusahaan yang kuat dalam industri kimia dan bisnis yang terdiversifikasi dengan baik. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh tekanan pada pertumbuhan dan kualitas aset. 


Dalam keterangan resminya, Pefindo menilai tindakan pemeringkatan tersebut mencerminkan pandangan Pefindo terhadap struktur permodalan LTLS yang lebih kuat dan indikator proteksi arus kas, didorong oleh perbaikan manajemen modal kerja dan permintaan yang stabil menyusul pemulihan makro ekonomi dalam jangka pendek hingga menengah.


“Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi,” jelas Pefindo dalam keterangan resminya.


Selanjutnya peringkat tersebut juga mencerminkan posisi pasar LTLS yang kuat di industri, ditopang oleh produk dan segmen pasar yang terdiversifikasi dengan baik, operasi bisnis yang terintegrasi, dan manajemen operasi yang baik menghasilkan margin yang relatif stabil.


Didirikan tahun 1951, PT Lautan Luas Tbk mengawali usahanya sebagai importir dan distributor bahan kimia dasar untuk industri batik dan makanan di Indonesia. PT Lautan Luas Tbk sekarang memiliki 11 fasilitas manufaktur (9 di Indonesia, 2 di China), mendistribusikan lebih dari 1.000 produk kimia, dan melayani lebih dari 2.000 pelanggan dari sektor industri diseluruh Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. 


Kinerja Positif di 2021


Emiten pemasok bahan kimia dasar dan khusus di Indonesia, LTLS juga membukukan pendapatan sebesar Rp 6,6 triliun di sepanjang tahun 2021. Capaian itu naik 18,6% dari pendapatan di tahun 2020 yang sebesar Rp 5,6 triliun.


Berdasarkan laporan keuangan yang baru saja diinformasikan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan pendapatan ini berasal dari lonjakan penjualan yang didapatkan Lautan Luas. Tercatat, penjualan LTLS capai Rp 6,06 triliun di tahun lalu. Jumlah tersebut lebih tinggi dari penjualan di tahun 2020 yang hanya Rp 5,04 triliun.


Dengan kenaikan penjualan dan segala efisiensi biaya dilakukan terjadi peningkatan laba bersih. LTLS membukukan laba bersih senilai Rp279,6 miliar. Atau meningkat 271,7% dari Rp75,2 miliar secara tahunan atau year on year (yoy). 


Adapun hingga akhir 2021, perseroan membukukan total aset sejumlah Rp6,2 triliun, naik dari Rp5,5 triliun dari akhir 2020. Jumlah aset lancar perseroan tercatat naik Rp2,7 triliun dengan total aset tidak lancar yang juga meningkat menjadi Rp3,45 triliun sepanjang 2021. 


Hingga penutupan BEI, Kamis (14/4), harga saham LTLS berada di Rp 775. Harga saham tersebut naik 11,51% dari bulan sebelumnya.


Per 31 Maret 2022, pemegang saham Perusahaan terdiri dari PT Caturkarsa Megatunggal (54,7%), publik (44,96%), sedangkan sisanya dimiliki oleh manajemen.