EmitenNews.com -Pada perdagangan kemarin, Selasa 4 Juli 2023, IHSG ditutup di teritori negatif atau terdeduksi 14.96 pts ke level 6681.75 dipicu oleh aksi jual bersih asing sebesar IDR 125.54 miliar dengan value transaksi di bawah IDR 8 triliun, secara kebanyakan bursa saham Asia pun bergerak flat cenderung turun menyikapi sejumlah data ekonomi yang lemah. 

 

Indonesia telah merilis data PMI Manufaktur (Juni) di level 52.5, lebih tinggi dari bulan sebelumnya di level 50.3. Laju ekspansi sektor Manufaktur Tanah Air ini merupakan salah satu peningkatan paling cepat yang diamati selama 1,5 tahun terakhir. 

 

Adapun angka PMI tersebut tergolong kuat secara keseluruhan karena mampu melalui PMI Manufaktur Asean yang hanya mencapai 51.0, bahkan mampu mengungguli sejumlah negara-negara besar yang tergabung dalam G20 seperti China, AS, dan Jerman. 

 

Mengutip S&P Global, rilis data makroekonomi tersebut menandakan peningkatan kesehatan sektor manufaktur Indonesia selama 22 bulan berturut-turut. 

 

Menimbang sentimen pasar yang bergulir serta pandangan analisis teknikal, Head Of Research NH Korindo Sekuritas Liza C. Suryanata dalam risetnya, Rabu (5/7/2023), menilai konsolidasi IHSG kemarin terbilang uji Support sejenak di mana angka Low masih bertumpu pada Support MA10 & MA20. 

 

“Namun demikian, advise Average Up sebaiknya ditunggu sampai IHSG mampu lalui Resistance jangka pendek 6700 demi amannya,” ujar Liza.

 

HEAL Buy. Entry Level:   1380 Average Up >1395-1400 Target:  1435 / 1500-1530 / 1600. Stoploss:  1330.

 

MEDC Speculative Buy. Entry Level:  900 Average Up >910-920 Target :  935-945 / 970/ 995-1000 / 1100-1115. Stoploss :   870.

 

TOWR Buy. Entry Level:  1075 Average Up >1090 Target:   1115-1120 / 1145-1155 / 1180-1220. Stoploss:  1035.