EmitenNews.com - PT Agung Podomoro Land (APLN) sepanjang kuartal I-2022 mencatat penjualan dan pendapatan usaha Rp1,26 triliun. Melesat 159,4 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp485,4 miliar. Kinerja positif itu, menyusul percepatan pemulihan ekonomi, dan perbaikan penanganan pandemi Covid-19.


Efeknya, berbagai proyek properti menemukan momentum penguatan pasar. Itu terbukti dari pengakuan penjualan bisnis properti Rp960,0 miliar, naik tajam dibanding periode sama tahun lalu senilai Rp242,0 miliar. ”Kami akan berusaha mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi dengan menghadirkan produk-produk properti standar terbaik sesuai kebutuhan masyarakat,” tutur Corporate Secretary Agung Podomoro Land F. Justini Omas.


Sejumlah proyek properti kini terus dikembangkan, dan dipercepat  antara lain Podomoro City Deli Medan, Podomoro Park Bandung, Bukit Podomoro Jakarta, Podomoro Golf View Cimanggis, dan Kota Podomoro Tenjo Bogor. Penjualan pemasaran (marketing sales) di luar PPN sampai April 2022 sejumlah Rp796,1 miliar. Menanjak lebih dari 80 persen dikontribusi proyek properti Podomoro Park Bandung, Podomoro City Deli Medan, Bukit Podomoro Jakarta, Pakubuwono Spring, dan Podomoro Golf View Cimanggis.


Perusahaan juga mampu memaksimalkan keberhasilan pemerintah menangani pandemi melalui kebijakan pelonggaran operasional hotel, dan pusat perbelanjaan. Peningkatan aktivitas dua sektor usaha,  menjadi salah satu segmen utama bisnis perseroan sukses mendorong pendapatan berulang naik menjadi Rp299,1 miliar dari periode sama tahun lalu Rp243,4 miliar.


”Aktivitas hotel dan pusat perbelanjaan, dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan covid-19, terus meningkat. Kami berkomitmen untuk selalu mendukung upaya pemerintah agar pandemi ini segera berakhir dan perekonomian dapat bergerak makin cepat,” ujar Justini.   


Peningkatan pendapatan didukung langkah efisiensi, dan seluruh unit bisnis, membuat perseroan berhasil membukukan laba kotor Rp474,7 miliar, naik 155,8 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp185,6 miliar. Laba komprehensif Rp41,1 miliar, dibanding periode sama dengan rugi komprehensif Rp312,3 miliar. ”Sukses itu, berkat keberanian perusahaan mengembangkan sejumlah proyek properti sejak awal pandemi. Kami berharap kebangkitan sektor properti ikut mempercepat pemulihan ekonomi ke depan,” harap Justini Omas. (*)