EmitenNews.com - Program Food Estate di Kalimantan Tengah mendapat tambahan kekuatan. Kementerian Pertanian RI menyokong Unit Pelaksana Teknis (UPT) seperti Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) meningkatkan kualitas Penyusunan Kurikulum dan Petunjuk Teknis (Juknis) berbasis aspirasi dan kolaborasi para stakeholders. Tujuannya, mendukung Program Super Prioritas Nasional pada Food Estate di Kalteng.


Sokongan Kementan pada UPT, dibuktikan BBPP Binuang dengan dihasilkannya Kurikulum, Silabus dan Buku Pedoman Juknis penyelenggaraan Pelatihan Tematik berbasis spesifik lokalita. Setidaknya, disiapkan untuk 22 pelatihan yang akan digelar BBPP Binuang bersama SPP Banjarbaru.


Dalam penyusunannya, BBPP Binuang melibatkan SPP Banjarbaru, Balitra dan BPTP dari Balitbangtan, BPPU HPT Pelaihari, dinas pertanian dan dinas koperasi tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Juga para asesor di bidangnya, penyuluh ahli utama dan widyaiswara BBPP Binuang. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, 24 - 26 Februari di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.


Dalam keterangannya yang dikutip Minggu (27/2/2022), Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa ketersediaan pangan yang memadai bagi seluruh rakyat menjadi fokus utama Kementan. Harap diingat, kata dia, tujuan pembangunan pertanian nasional  adalah menyediakan pangan bagi rakyat, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menggenjot ekspor.


Oleh karena itu, kata Mentan Syahrul, Program Strategis Nasional Food Estate harus sukses dan kompetitif, harus didukung SDM pertanian unggulan, dengan menerapkan teknologi mutakhir didukung sistem informasi teknologi dan pemasaran yang memadai.


"Untuk memastikannya berjalan baik dengan hasil maksimal, jika ada yang gagal karena hama dan bencana alam adalah biasa, tidak dapat menjadi ukuran keberhasilan program tersebut. Selama ini, food estate sudah berjalan baik dan hasilnya maksimal" katanya pada Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI.


Guna mendukung tersedianya SDM pertanian yang mumpuni, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi berkomitmen bahwa jajarannya siap bekerja maksimal untuk Food Estate Kalteng dengan mengawal dan mendampingi SDM pertanian.


“Kami akan memastikan pendampingan terhadap petani di lokasi food estate berjalan maksimal. Memaksimalkan kinerja BPPSDMP, untuk memastikan petani food estate mendapatkan pendampingan,” kata Dedi Nursyamsi.


BPPSDMP Kementan akan mengerahkan penyuluh, karena penyuluh berperan penting pada korporasi petani di food estate. Pertama, untuk input sumberdaya meliputi budaya kerja/etos, pengetahuan, komoditas dan prasarana-sarana.


Kedua, dalam kaitan penetapan model bisnis, membangun lembaga dan legalitas, menumbuhkan tata kelola lembaga dan menjalankan proses bisnis. Ketiga, melaksanakan output promosi mencakup kemitraan, modal dan investasi.


"Penyuluh juga berperan mendukung akses petani ke pasar. Peningkatan nilai tambah hasil produksi menjadi produk olahan. Bukan bahan mentah, yang selama ini tidak banyak mendatangkan laba bagi petani," kata Dedi.


Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati menambahkan bahwa food estate menjadi program superprioritas, maka pihaknya akan all out dalam pendampingan dan penyelenggaraan pelatihan kepada petani dan penyuluh.


"Kegiatan pendampingan akan didukung oleh sistem dan metode pelatihan, pendampingan dan bimbingan teknis yang terstandar sesuai Kurikulum, Silabus dan Buku Pedoman Juknis yang berbasis spesifik lokalita untuk Food Estate Kalteng," katanya.


Yulia AK mengurai materi pelatihan akan mendukung pengembangan Food Estate Kalteng, yang lokasinya tersebar pada 104 desa di 11 kecamatan, melibatkan 18.442 petani dari 643 kelompok tani. ***