EmitenNews.com - PT Waskita Karya (WSKT) pada kuartal III-2022 mencatat laba bersih Rp578,17 miliar. Melambung 766,60 persen dari periode sama tahun lalu Rp66,71 miliar. Perbaikan kinerja itu, menandai strategi penyehatan keuangan via 8 stream sejak tahun lalu berjalan baik. 


”Pencapaian laba bersih itu, didukung pendapatan konstruksi, pabrikasi, property, dan strategic partnership tiga ruas tol. Kami tidak hanya dapat membangun jalan tol bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga mampu mencatatkan profitabilitas melalui proses bisnis strategic partnership,” tutur Destiawan Soewardjono, Direktur Utama Waskita.


Selama periode Januari-September 2022, perseroan membukukan pendapatan usaha Rp10,30 triliun tumbuh 44,61 persen dibanding periode sama 2021 sejumlah Rp7,12 triliun. Perseroan juga berhasil membukukan laba bruto Rp988,15 miliar atau tumbuh 28,77 persen dari tahun lalu sebesar 767,40 miliar. 


Pertumbuhan itu, didukung adanya perbaikan beberapa segmen konstruksi, penerapan lean construction (pengendalian efisiensi biaya pengelolaan proyek, dan beban administrasi) pada seluruh proyek. Perseroan juga mencatatkan total aset sebesar Rp99,90 triliun, total liabilitas Rp82,40 triliun, dan total ekuitas perusahaan Rp17,50 triliun. 


Selanjutnya, pada triwulan IV, Waskita akan fokus untuk meningkatkan produktivitas operasional termasuk beberapa proyek di Ibu Kota Negara (IKN) dimenangkan proses tender perseroan. ”Kami mengakselerasi progres proyek exsisting. Namun, tidak semata mengejar target pendapatan, tetapi berkomitmen menjaga kepercayaan pemerintah, para pengguna jasa dengan memperhatikan mutu, dan waktu pekerjaan sesuai tertuang dalam kontrak,” lanjutnya. 


Selain itu, untuk meningkatkan kondisi fundamental keuangan perusahaan, pada akhir tahun ini perseroan juga akan menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 triliun untuk penyelesaian ruas-ruas tol khusus. Di mana, proses penyerapan PMN tersebut melalui metode right issue sesuai Peraturan OJK Nomor.14/POJK.04/2019.


Dan, rencana itu telah mendapat persetujuan mayoritas pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). ”Dana hasil right issue porsi publik akan digunakan untuk penguatan struktur modal kerja,” tambahnya. 


Menyusul perbaikan kinerja itu, diharap seluruh stakeholder makin percaya kalau Waskita dapat kembali menjadi perusahan BUMN dengan kinerja keuangan sehat. “Saya juga menekankan kepada seluruh jajaran untuk tetap konsisten menjalankan proses transformasi, refocusing sumber daya, implementasi digitalisasi di seluruh proses bisnis dan memperkuat Good Corporate Governance (GCG) sebagai komitmen kami bersama,” harap Destiawan. (*)