EmitenNews.com - PT Bank Central Asia Tbk mengalokasikan dana sebesar Rp400 miliar untuk memperbesar anak usaha modal ventura miliknya Central Capital Ventura (CCV) dalam mengembangkan perusahaan-perusahaan rintisan atau startup di berbagai macam bidang.


"Tahun ini kita sediakan dana Rp400 miliar. Ini untuk memperbesar venture capital kita. Kita berikan wewenang mereka untuk menentukan bidang-bidang mana yang mereka akan masuk," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.


Jahja menyebutkan saat ini CCV telah menyuntikkan modal pada 26 perusahaan startup dan sebagian telah tumbuh menjadi perusahaan yang matang.


"Kita betul-betul mencoba mengembangkan venture capital kita ini, startup-startup, termasuk yang sudah sukses seperti Akseleran, KlikA2C, dan Agate yang merupakan company yang kiblatnya ke gaming," ujar Jahja.


Ia menambahkan, pihaknya akan terus membidik perusahaan-perusahaan rintisan yang memiliki prospek cerah dan berkontribusi positif terhadap perseroan.


"Kita terus akan cari startup-startup yang bagus dan yang nanti bisa cuan dan kita bisa take profit juga," kata Jahja.


Berinvestasi ke perusahaan-perusahaan startup melalui modal ventura memang jamak dilakukan perbankan saat ini. Hal tersebut dilakukan agar perbankan tetap relevan dengan perkembangan teknologi digital.


BCA melalui Central Venture Capital melihat peluang embedded finance atau penyematan layanan finansial ke sektor logistik, kesehatan, perdagangan, dan sektor lainnya.


PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak menutup tahun 2021 dengan pertumbuhan total kredit sebesar 8,2% secara tahunan (YoY) sejalan dengan pemulihan perekonomian nasional. Pertumbuhan kredit terjadi hampir di semua segmen, terutama ditopang oleh segmen korporasi dan KPR. 


Inovasi digital dan pengembangan ekosistem bisnis mendorong frekuensi transaksi online mencetak rekor tertinggi. Capaian ini mendukung dana giro dan tabungan (CASA) naik 19,1% YoY di Desember 2021. 


Pertumbuhan dana dan kredit disertai dengan peningkatan kualitas aset, sehingga biaya provisi tercatat menurun 19,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, BCA dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp31,4 triliun di tahun 2021, atau tumbuh 15,8% YoY. 


“Kami mengapresiasi upaya pemerintah dan otoritas dalam mengendalikan pandemi serta memberikan paket stimulus, sebagai upaya menuju pemulihan perekonomian nasional. BCA turut mendukung momentum pemulihan dengan menyalurkan kredit ke berbagai sektor. Untuk mendorong kredit konsumer, kami berinisiatif dengan menggelar sejumlah event virtual seperti BCA Online Expoversary, KPR BCA ONLINEXPO, KKB BCA Virtual Mall, hingga “UMKM Fest” online. Pada tahun 2021, kami juga meluncurkan beberapa aplikasi baru yaitu myBCA, haloBCA, dan merchantBCA untuk melengkapi platform digital BCA. Salah satu anak perusahaan BCA, Bank Digital BCA, meluncurkan aplikasi “blu” yang didesain khusus untuk melayani segmen milenial,” ujar Jahja Setiaatmadja.