EmitenNews.com - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) sepanjang 2021 yang berhasil membukukan pendapatan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp424,8 miliar atau naik 63,8% dari tahun sebelumnya sebesar Rp259,4 miliar. Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan bersih sebesar Rp8,8 triliun, meningkat 14% dari tahun 2020 sebesar Rp7,7 triliun.


Dari laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tersebut sebesar 51,6% ditetapkan penggunaannya sebagai dividen tunai tahun buku 2021 yakni Rp6,- per lembar saham atau mencapai Rp219,2 miliar dan akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada Selasa, 12 April 2022. Pembagian dividen ini tentunya telah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis Perseroan serta antisipasi risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang. Selain itu, laba per lembar saham Perseroan juga naik sebesar 64,8% menjadi Rp 11,6 per lembar. Hal ini tidak terlepas dari dampak positif aksi pemecahan nilai nominal saham Perseroan (stock split) pada RUPST Perseroan Juni 2021 dengan rasio 1:5 sehingga nilai nominal per saham menjadi Rp20.


Dengan masih adanya pembatasan antar negara sebagai antisipasi dari merebaknya varian baru Covid-19, maka mayoritas penjualan masih didominasi oleh segmen domestik yaitu sebesar Rp8,4 triliun atau tumbuh 14,3% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, sedangkan penjualan ekspor mengalami pertumbuhan sebesar 7,1% atau senilai Rp390,7 miliar.


“Seiring dengan mulai pulihnya ekonomi Indonesia, kinerja Perseroan mengalami pertumbuhan yang positif dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dipicu oleh perkembangan vaksin booster yang saat ini sudah semakin intensif pada 2 bulan terakhir dan ditunjang dengan intervensi kebijakan pemerintah yang mendukung. Tentunya hal ini membawa dampak yang positif bagi peningkatan daya beli masyarakat sehingga berkontribusi pada perbaikan kinerja Perusahaan,” ujar Paulus Tedjosutikno, Direktur Perseroan.

 

“Namun, Perseroan akan tetap berhati-hati dan selektif dalam menghadapi situasi ketidakpastian bisnis ke depan akibat pandemi dan diperparah dengan krisis di Ukraina yang memiliki multiplier effects pada operasional bisnis kami. Perseroan memprioritaskan belanja modal untuk pemeliharaan infrastruktur dan peningkatan beberapa kapasitas produksi atas produk-produk unggulannya. Dan yang terpenting menyiapkan mitigasi plan atas kenaikan harga bahan baku yang semakin melonjak tinggi,” ujarnya lagi.     

 

Sejak pandemi berlangsung di Indonesia, Garudafood telah memiliki kebijakan dan upaya pencegahan dalam memutus mata rantai penyebaran kasus Covid-19 baik di lingkungan kantor, pabrik maupun distribusi. Demi mewujudkan lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman dan juga sebagai salah satu upaya penanganan Covid-19 di internal perusahaan, Garudafood mendukung upaya pemerintah dalam percepatan vaksinasi agar herd immunity segera terbentuk. Selain vaksinasi, Garudafood juga rutin melakukan screening & monitoring mobilitas karyawan melalui kuesioner yang setiap minggu wajib diisi oleh seluruh karyawannya. Capaian vaksinasi hingga Desember 2021 mencapai 99% dari seluruh total karyawan Perseroan (kantor pusat, kantor distribusi dan pabrik) serta kurang lebih 15.000 orang dari masyarakat umum.

 

Untuk rencana ke depannya, Perseroan akan melakukan pengembangan bisnis melalui 3 (tiga) pilar utama yaitu pengembangan pasar domestik, internasional dan bisnis baru. Ketiga pilar ini dilandasi oleh keandalan, efektivitas, dan efisiensi operasional secara end-to-end serta sistem yang dibangun secara berkesinambungan. Perseroan juga akan meningkatkan produktivitas melalui beberapa pengembangan sistem berbasis teknologi baik dari sisi penerimaan order dari pelanggan serta dari sisi produksi dan supply chain management. Implementasi teknologi digital diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis Perseroan.


Dalam rangka penerapan praktik strategi keberlanjutan, Perseroan saat ini tengah berencana untuk mengembangkan konsep go green yang fokus pada efisiensi penggunaan energi yaitu gas, bbm dan listrik menuju target 15% pada 2023 dan menjalankan program energi terbarukan (renewable energy) di antaranya instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan bio massa serta mulai menginisiasi penggunaan kendaraan listrik di unit operasional bisnis Perseroan. 

 

Selain itu Perseroan juga melakukan pengurangan penggunaan kertas dan air dalam seluruh kegiatan operasionalnya. Inisiatif strategis tersebut dilakukan Perseroan dalam rangka memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan dan mengurangi emisi karbon sebagai dampak dari operasional bisnis. Di samping itu, penggunaan material ramah lingkungan dengan menerapkan prinsip 3R (reduce, recycle dan return to earth) juga telah diterapkan oleh Perseroan  sebagai langkah upaya Perseroan mengurangi limbah plastik dari produk yang dihasilkan.