EmitenNews.com - Dwi Satrya Utama mempertebal kepemilikan saham Berlina (BRNA). Itu dilakukan dengan menyerok 104.650.000 helai atau 104,65 juta eksemplar. Aksi senyap tersebut telah dituntaskan pada Kamis, 24 Agustus 2023. 


Transaksi pembelian dilakukan pada harga pelaksanaan Rp1.015 per lembar. Menyusul skema harga tersebut, Dwi Satrya dipaksa merogoh kocek sejumlah Rp106,21 miliar. Pembelian Dwi Satrya Utama tersebut dibidani oleh Sinarmas Sekuritas, dan BCA Sekuritas. 


Dengan penuntasan transaksi itu, timbunan saham perusahaan beralamat di Gedung TIFA Lantai 10, Jalan Kuningan Barat Nomor 26, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta tersebut makin menggemuk. Ya, sebagai pengendali Berlina, kini koleksi saham Dwi Satrya Utama menjadi 354,25 juta eksemplar setara dengan porsi kepemilikan 54,57 persen. 


Mengalami lonjakan sekitar 10,69 persen dari sebelum transaksi dengan tabungan sebesar 429,6 juta lembar. Kepemilikan saham sebanyak itu setara dengan 43,88 persen.  Sebelumnya, pada Jumat, 21 Juli 2023, Dwi Satrya Utama melego 104,65 juta saham Berlina dengan harga pelaksanaan Rp880 per eksemplar.


Nah, menyusul skenario harga itu, Dwi Satrya Utama meraup dana taktis sekitar Rp92,09 miliar. Artinya, Dwi Satrya Utama harus menambah dana sekitar Rp14,12miliar alias sekitar 15,33 persen, untuk kembali menyapu saham yang sempat dilepas tersebut. ”Transaksi pembelian untuk kepentingan investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” tulis Tjahja Wibisono, Direktur Dwi Satrya Utama.  


Jadi, per 31 Juli 2023, pemegang saham Berlina meliputi Lisjanto Tjiptobiantoro 49,77 juta eksemplar alias 5,08 persen, Dwi Satrya Utama 429,6 juta helai atau 43,88 persen, Komodo Fund 102,41 juta saham setara dengan 10,46 persen, BCA Sekuritas 105,65 juta lembar alias 10,69 persen, dan publik - non warkat - Scripless 284,18 juta helai atau 29,02 persen. (*)