EmitenNews.com - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran menjadi berkah berlimpah bagi usaha kuliner di daerah. Salah satunya bisnis makanan atau usaha kuliner soto segar khas Boyolali.


Selama Lebaran banyak warga 'kota susu' yang pulang kampung alias mudik untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman mereka. Tradisi ritual tahunan ini menjadi ajang perantau asal Boyolali mepas kangen untuk menikmati masakan khas daerah asalnya, seperti soto, susu segar dan sambal tumpang.


Seperti diketahui Boyolali identik dengan ketiga jenis kuliner tersebut. Beberapa dekade terakhir kuliner soto daging sapi dengan kuah bening tak bersantan tersebut menjamur di berbagai tempat di Boyolali.


Berawal dari Soto Lor Lapangan atau sebelah utara Lapangan Sunggingan, kini menjamur belasan rumah makan penjaja soto segar, mulai dari Ghofir yang merupakan pindahan dari Lor Lapangan, Soto Ndelik (karena tempatnya ndelik atau tersembunyi masuk ke dalam gang), hingga franchise Soto Segar Boyolali (SSB), Mbok Giyem, dan Soto Hj Fatimah, yang namanya sudah go-national dan membuka cabang hingga ibukota Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya di Indonesia.


Seperti lebaran-lebaran sebelumnya, pada masa Mudik Lebaran 2023 ini sejumlah tempat makan di Kota Boyolali dibanjiri pemudik. Tidak hanya warga Boyolali, tetapi juga pemudik asal luar kota yang transit atau melakukan perjalanan melalui kota Boyolali.


Pantauan EmitenNews, hingga 24 April atau H+2 rumah makan Soto Hj Fatimah di Jalan Pandanaran, Soto Mbok Giyem di Jl Garuda, Soto Ndelik dan Soto Ghofir, dipadati pemudik yang ingin menikmati masakan khas Boyolali tersebut. Kendaraan penikmat soto mengular puluhan meter di sepanjang jalan sekitar tempat makan. Ini juga menjadi ladang rezeki dari juru parkir maupun usaha kuliner selain Soto yang ikut berkembang di sekitarnya.


Khusus pemudik dari kampung halaman, selain soto, mereka juga memanfaatkan masa mudik untuk menikmati masakan khas Boyolali lainnya, yakni sambal tumpang dan soto segar, karena Boyolali memang daerah penghasil segaligus pemasok susu segar ke sejumlah kota.


Dua tempat penjaja nasi dan bubur sambil tumpang di Jalan Garuda warga pendatang asal kota ini memadati 'gubuk' tempat ibu-ibu melayani pembeli masakan yang lebih akrab di telinga warga Boyolali dengan sembutan 'sambel lethok' tersebut. Baik soto segar maupun sambel lethok cukup digemari konsumen, karena selain rasanya yang nikmat juga harganya yang sangat terjangkau. Yakni di bawah Rp10.000 untuk nasi sambal tumpang, dan Rp10.000-Rp15.000 per porsi soto.(Fauzan)