EmitenNews.com - Ekspor nonmigas Januari 2024 mencapai USD19,13 miliar, turun 8,54 % dibanding Desember 2023, dan turun 8,20 % jika dibanding ekspor nonmigas Januari 2023.


Berdasarkan data BPS, dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Januari 2024, komoditas dengan penurunan terbesar dibanding Desember 2023 adalah bahan bakar mineral sebesar USD805,9 juta (20,81 %), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD208,0 juta (10,36 %).


Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari 2024 turun 3,69 % dibanding bulan yang sama tahun 2023, demikian juga ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 23,54 %, sedangkan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 0,11 %.


Ekspor nonmigas Januari 2024 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD4,57 miliar, disusul Amerika Serikat USD1,99 miliar dan India USD1,79 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,64 %. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD3,26 miliar dan USD1,48 miliar.


Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari 2024 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD2,95 miliar (14,35 %), diikuti Kalimantan Timur USD2,17 miliar (10,58 %) dan Jawa Timur USD1,99 miliar (9,68 %).


Nilai impor Indonesia Januari 2024 mencapai USD18,51 miliar, turun 3,13 % dibandingkan Desember 2023 atau naik 0,36 % dibandingkan Januari 2023. ? Impor migas Januari 2024 senilai USD2,70 miliar, turun 19,99 % dibandingkan Desember 2023 atau turun 7,15 % dibandingkan Januari 2023.


Impor nonmigas Januari 2024 senilai USD15,81 miliar, naik 0,48 % dibandingkan Desember 2023 atau naik 1,76 % dibandingkan Januari 2023. ?
Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Januari 2024 dibandingkan Desember 2023 adalah bahan bakar mineral USD184,9 juta (35,24 %). Sedangkan peningkatan terbesar adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya USD349,9 juta (17,89 %).


Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari 2024 adalah Tiongkok USD5,95 miliar (37,64 %), Jepang USD1,08 miliar (6,81 %), dan Thailand USD0,88 miliar (5,53 %). Impor nonmigas dari ASEAN USD2,64 miliar (16,70 %) dan Uni Eropa USD1,07 miliar (6,78 %).


Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari 2024 terhadap bulan yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal USD300,8 juta (10,16 %) dan barang konsumsi USD176,2 juta (11,03 %). Sementara golongan bahan baku/penolong turun USD410,9 juta (2,96 %).(*)