EmitenNews.com - Tidak mudah memulai dan membangun usaha, tetapi jika dijalani dengan serius dan telaten bukan tak mungkin bisa mendulang kesuksesan besar bahkan sampai berprestasi. Kisah sukses inilah yang berhasil dibuktikan Ainur Rohmatin, perempuan asal Lamongan, Jawa Timur dengan usaha Telur Asin Sabiq. Menariknya, Ibu Ain ini juga Ketua Kelompok dari Klaster Telur Asin Sabiq Bejo di daerahnya. 

Dalam rilis yang diterima Sabtu (16/3/2024), Ibu Ain bercerita, usaha telur asin ini dimulai sejak 2009. Kondisi perekonomian keluarganya saat itu sedang minus, karena terlili utang. Ia lalu memutar otak, mencari cara agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Munculah ide beternak bebek. Ternyata dari 25 ekor bebek, mampu bertelur sebanyak 23 butir. Namun, jika dijual langsung harga telur bebek terbilang murah.

“Saya mencari cara untuk meningkatkan harganya dengan menjadikan telur asin matang, harga jualnya pun jadi meningkat,” ungkap Ibu Ain.

Proses membuat telur asin tidaklah susah. Hanya membutuhkan garam dan bata merah untuk mengubah telur bebek menjadi telur asin. Berbeda dengan telur asin Brebes yang diproses selama 14 hari, Telur Asin Sabiq hanya diproses selama 10 hari, sehingga rasa asinnya tidak berlebihan dan enak dimakan berulang kali. 

“Adapun nama Sabiq berarti bulan. Sedangkan nama klaster usaha Sabiq Bejo dipilih dengan harapan selalu diberkahi keberuntungan,” ungkapnya.

Awal merintis usaha, modalnya hanya Rp70.000. Bagusnya, produknya bisa diterima pasar. Dari yang tadinya hanya memproduksi 20 butir telur asin, kemudian menjadi 50 hingga 100 butir per minggu. Sampai akhirnya pada 2015, klaster usahanya berhasil memproduksi 1.500 sampai 2.000 butir per minggu. 

“Selain telur asin biasa, kami juga memproduksi telur asin asap. Pada 2019, kami mampu memproduksi 4.000 hingga 5.000 butir per minggu,” imbuhnya.

Layaknya usaha lain yang terdampak pandemi Covid-19, Klaster Usaha Telur Asin Sabiq juga sempat goyah di tahun 2020. Adanya pembatasan kegiatan kala itu membuat distribusi telur dari para pengrajin telur asin ke penjual menjadi terhambat. Baik agen dan reseller kesulitan memasarkan produk telur asin selama pandemi. 

Menyikapi hal tersebut Ibu Ain tak berdiam diri, ia bersama para pengrajin lain kembali memutar otak hingga akhirnya terpikirkan untuk membuat menu turunan berbahan telur asin. Hebatnya, bisnisnya tak hanya bertahan di tengah pandemi  Covid-19, tetapi justru semakin bertumbuh dengan beragam varian produk baru berbahan telur asin. 

“Kami membuat abon telur asin, sambal telur asin, dan kerupuk telur asin. Dampak baiknya, pada September 2020, kami mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur sebagai UMKM berprestasi. Tak sampai di situ, pada Desember 2020, kami juga dinobatkan sebagai UMKM yang survive di masa pandemi,” jelas Ibu Ain.

Usaha Makin Sukses Berkat Klasterkuhidupku BRI

Menariknya, Ibu Ain dan anggota pengrajin telur asin lain sudah menjadi nasabah BRI sejak lama. Sebagian besar memulai usaha telur asin dengan memanfaatkan fasilitas KUR BRI. Pada awal 2023, Ibu Ain bersama pengrajin telur asin lain dikenalkan oleh pihak dari BRI Lamongan tentang Program Klasterkuhidupku. Ia kemudian mendaftarkan Klaster Telur Asin Sabiq Bejo.

Lewat Program Klasterkuhidupku, pengrajin telur asin di Desa Cluring, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur itu dapat dukungan penuh dari BRI lewat beragam program. Mereka pernah mendapatkan beberapa bantuan dari BRI, seperti meja stainless, kompor gas, mesin oven, dan mesin penggiling. 

“Kami juga difasilitasi memasarkan produk usaha binaan dan klaster lewat marketplace Localoka yang telah bekerja sama dengan BRI,” sambungnya.

Ketua Klaster Usaha Telur Asin Sabiq Bejo yang kini sudah memiliki 20 anggota aktif itu juga mengungkapkan bahwa usaha telur asin semakin meningkat setelah dipasarkan di Localoka. Selain bisa memasarkan produk lebih luas, bergabung di Localoka diakuinya tidak membebani UMKM. 

Setelah itu, Ibu Ain kemudian mendaftarkan diri sebagai AgenBRILink. Hal ini diakuinya membuat perputaran uang usaha Klaster Telur Asin Sabiq Bejo lebih lancar. Tidak hanya transaksi dan bisnis dari supplier hingga ke reseller bisa dilakukan dengan lebih mudah, anggota Klaster Telur Asin Sabiq Bejo juga bisa mendapatkan akses modal usaha lewat Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang difasilitasi BRI.

Berkat perjuangan panjang bersama Klaster Telur Sabiq Bejo, Ibu Ain pun dinobatkan sebagai Top 5 Local Hero di Merry Riana Entrepreneur of the Year Award pada Agustus 2023.