Lobi Pelaku Usaha Otomotif, Target Pemerintah 2025 Ekspor 1 Juta Mobil
EmitenNews.com - Indonesia berusaha menjadi basis produksi kendaraan bermotor ramah lingkungan berorientasi ekspor. Pemerintah menargetkan ekspor kendaraan jenis CBU sebanyak 1 juta unit pada 2025. Untuk mewujudkannya, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut masih terus melobi pelaku usaha otomotif.
"Pemerintah targetkan ekspor kendaraan CBU 2025 dapat capai 1 juta unit, oleh sebab itu pada kesempatan ini terus menerus lakukan upaya melobi pelaku usaha kendaraan otomotif," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam webinar Quo Vadis Industri Otomotif Indonesia di Era Elektrifikasi, Jumat (15/10/2021).
Menurut Menperin, agar mampu menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan bermotor yang berorientasi ekspor yaitu kendaraan ramah lingkungan.
Saat ini, ekspor produk otomotif dari Indonesia untuk kendaraan roda empat atau lebih termasuk komponennya telah merambah ke 80 negara. Produksi Januari-Agustus 2021 sebanyak 185.000 unit kendaraan CBU, 70 ribu set CKD, 50 juta komponen.
Menteri Agus menilai, perkembangan kelas menengah yang cukup pesat serta rasio kepemilikan mobil yang masih rendah menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial bagi otomotif di Asia Tenggara. "Ini tentunya peluang bagi pengembangan dan industrialisasi kendaraan bermotor hemat energi dan ramah lingkungan sesuai tren global."
Secara umum, sektor industri masih jadi kontributor terbesar dalam PDB nasional. Catatan tahun 2020 menunjukkan, sebesar 17,89 persen, meningkat dari tahun sebelumnya sekitar 17,58 persen.
Kinerja ekspor-impor mengalami surplus sebesar USD14,17 miliar dengan realisasi investasi sebesar Rp272,9 triliun. Saat ini terdapat 21 industri kendaraan roda empat atau lebih dengan nilai investasi Rp71,3 triliun. Kapasitas produksinya sebesar 2,35 juta unit per tahun, menyerap tenaga kerja langsung 38 ribu orang.
“Sudah lebih dari 1,5 juta orang bekerja di sepanjang rantai nilai industri otomotif," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ***
Related News
Bahlil Ungkap Kendala Pemulihan Energi di Wilayah Bencana
Nilai Tambah Manufaktur Indonesia Catat Tertinggi Sepanjang Sejarah
Penguatan Dolar AS Turunkan ICP November Jadi USD62,83 Per Barel
Harga Emas Antam Naik Rp6.000 per Gram
Siap Tampung Keluhan Dunia Usaha, Pemerintah Buka Kanal Aduan P2SP
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jaksa Ungkap 25 Pihak yang Diperkaya





