EmitenNews.com - Emiten telekomunikasi Grup Sinarmas Smartfren Telecom (FREN) akan melangsungkan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue V. Smartfren mengincar dana maksimal Rp8,57 triliun. Itu dengan menjajakan paling banyak 171,45 miliar saham biasa atas nama seri D, dengan nilai nominal, dan harga pelaksanaan Rp50 per lembar. 

Right issue ini diperdagangkan BEI dan dilaksanakan pada 18 Maret 2024 sampai 22 Maret 2024. Setiap pemegang 178 saham lama pada 14 Maret 2024 mempunyai 75 HMETD. Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegang sahamnya untuk membeli satu saham baru dengan harga penawaran Rp50 per saham.

Pada aksi itu, apabila setelah alokasi masih terdapat sisa HMETD tidak tereksekusi, saham-saham HMETD tersisa tersebut akan dialokasikan kepada pemesan lebih besar dari haknya secara porposional. Kalau masih ada sisa, sesuai akta perjanjian pembeli siaga dalam right issue Smartfren pada 23 Januari 2024, dalam hal jumlah saham baru yang telah diambil bagian pemegang saham atau pemegang HMETD belum mencapai 109.905.600.000 saham baru, PT BCA Sekuritas bertindak sebagai pembeli siaga.

BCA Sekuritas akan membeli sisa saham baru tersebut maksimal 96.039.343.544 saham baru pada harga pelaksanaan Rp50 per saham baru. Dengan begitu, jumlah saham baru yang dikeluarkan mencapai 109.905.600.000 lembar.   

Berdasar rencana, dana hasil right issue sejumlah Rp5,48 triliun untuk pembayaran utang dan bunga untuk pinjaman perseroan. Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Pemegang saham lawas tidak melaksanakan hak untuk membeli saham baru dalam right issue itu, akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi dalam jumlah maksimum 29,64 persen setelah pelaksanaan right issue. 

Adapun saham hasil pelaksanaan right issue itu, memiliki hak setara, dan sederajat dalam segala hal dengan saham telah dikeluarkan sebelumnya oleh FREN, termasuk hak atas dividen. (*)