EmitenNews.com - Bursa Eropa menyudahi perdagangan Senin bervariasi (mixed). Pan-European Stoxx 600 stagnan. Saham perjalanan dan rekreasi melonjak 2,3 persen, sumber daya dasar ambles 1,4 persen.


Pelaku pasar global fokus pada pertemuan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (the Fed). Maklum, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan bersidang pada 16-17 Maret.  The Fed akan merevisi perkiraan produk domestik bruto (PDB), dan menyampaikan suku bunga.


Selain itu, Eropa, Jerman, dan Italia menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca-University of Oxford. Itu dilakukan karena khawatir efek samping, meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim tidak ada hubungan antara suntikan dan risiko pembekuan darah. 


Merespons itu, secara teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat untuk menjangkau area teratas 6.394. Indikator stochastic golden-cross memberi momentum positif. Indeks akan mengitari level support 6.277, dan tertinggi 6.394. 


Saham-saham dapat dicermati secara teknikal Adhi Karya (ADHI), Adaro Energy (ADRO), Aneka Gas Industri (AGII), Aneka Tambang (ANTM), Buyung Poetra Sembada (HOKI), Vale Indonesia (INCO), PT PP (PTPP), Wijaya Karya (WIKA), dan Waskita Karya (WSKT). ”Peluang apresiasi belum tertutup,” tutur Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, Selasa (16/3).


Menilik perdagangan Senin (15/3), Indeks tekor 33,95 poin (0,53 persen) ke level 6324.26. Indeks sektor industri dasar anjlok 1,25 persen, dan Infrastruktur minus 1,05 persen. Saham-saham produsen crude palm oil (CPO) menguat. Itu menyusul kenaikan harga CPO Malaysia gagal menahan koreksi Indeks. 


Harga CPO Malaysia naik lebih dari 4100 ringgit per metrik ton (MT). Kondisi itu, mendorong optimisme investor terhadap prospek harga jual ke depan. Pertumbuhan aktivitas ekspor Indonesia Februari tidak sesuai ekspektasi. Lebih rendah dari periode sebelumnya menjadi faktor pengganjal meski secara keseluruhan neraca perdagangan surplus lebih USD2 miliar.


Sementara Indeks ekuitas Asia bervariasi. Pelemahan terjadi pada indeks CSI 300 ambles 2,15 persen, Kospi tekor 0,28 persen, Nikkei surplus 0,17 persen, TOPIX menguat 0,91 persen, dan Hang Seng naik 0,33 persen. 


Pertumbuhan produksi industri dan penjualan eceran Tiongkok di atas ekspektasi tidak mampu menahan aksi ambil untung (profit taking) investor akibat kecemasan dampak rotasi aset saat imbal hasil obligasi menguat. (abm)