Matahari Department Store (LPPF) Akan Buka 5 Gerai Baru, Cek Lokasinya

EmitenNews.com - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) memperluas bisnisnya dengan berencana membuka lima gerai baru lagi mulai September hingga November tahun ini. Gerai-gerai tersebut akan berlokasi di Gowa (Sulawesi Selatan), Bondowoso (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), Kendari (Sulawesi Tenggara) dan Bontang (Kalimantan Timur).
Gerai-gerai tersebut merupakan gerai keempat hingga delapan yang dibuka tahun ini, setelah membuka dua gerai baru di Mal Taman Anggrek Jakarta dan Plaza Ambarrukmo Yogyakarta, serta satu gerai baru di Tang City Banten yang akan dibuka pada Agustus mendatang.
Gerai baru di Gowa akan dibuka pada September, Bondowoso dan Semarang pada Oktober, serta Kendari dan Bontang pada November. Pembukaan tersebut sejalan dengan rencana Matahari untuk mempercepat ekspansi baik di kota-kota besar maupun di kota-kota baru yang sedang berkembang.
Dua pembukaan lebih lanjut juga dijadwalkan untuk tahun ini, tergantung pada kondisi yang berlaku, sehingga jumlah gerai yang beroperasional secara nasional akan menjadi 148 pada akhir tahun 2022. Matahari bermaksud untuk membuka 12-15 gerai pada tahun 2023 dan seterusnya.
"Kami sangat antusias untuk segera membuka enam gerai baru di berbagai kota. Ekspansi ini menunjukkan kondisi keuangan yang kuat dan komitmen kami untuk memberikan pengalaman Feel Good kepada para pelanggan setia kami dengan semakin mendekati komunitas kami.
Kami optimis dengan prospek ekonomi jangka panjang. di Indonesia, dan pembukaan gerai baru ini akan menciptakan ratusan lapangan kerja secara langsung dan juga di area sekitar kami serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal,. kata Terry O'Connor, CEO Matahari.
Related News

OBAT Tegaskan Kasus Dahlan Iskan Tak Ganggu Operasional

Emiten Suku Cadang Kendaraan Milik TP Rachmat Sahamnya Dilepas Lagi

Waskita (WSKT) Progres LRT Rute Velodrome–Manggarai

Empat Emiten Baru Listing Besok! Pilih Mana?

Saham Melejit Pasca Dijual ke BTN, BEI Surati VICO

Bos SOLA Buang Habis Saham di Harga Atas, Ada Alasan?