EmitenNews.comPT Harum Energy Tbk (HRUM) sepanjang enam bulan pertama 2022, berhasil mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 145,99 juta atau melonjak 1.309,57 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar USD 10,36 juta.

 

Jika menggunakan kurs Rp 14.859 per USD, maka laba emiten tambang ini setara Rp2,17 triliun per 30 Juni 2022.

 

Merujuk data laporan keuangan HRUM yang dimuat pada laman BEI, Senin (1/8/222). Pendapatan perseroan tumbuh 226 persen menjadi USD 377,46 juta atau sekitar Rp 5,60 triliun pada semester I 2022 dibanding semester I 2021 sebesar USD 115,72 juta atau sekitar Rp 1,71 triliun.

 

Pertumbuhan pendapatan HRUM mayoritas dikontribusi oleh pertambangan sebesar USD 371,04 juta dan sekitar USD 15,21 berasal dari sewa dan jasa, dengan eliminasi senilai USD 8,79 juta.

 

Kenaikan pendapatan berbanding lurus dengan kenaikan beban pendapatan menjadi USD 132,97 juta dibanding semester I 2021 sebesar USD 60,47 juta. Kendati begitu, perseroan mampu mencatatkan laba bruto sebesar USD 244,49 juta, naik 342,48 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 55,25 juta.

 

Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan beban penjualan sebesar USD 30,86 juta, beban umum dan administrasi USD 13,24 juta, beban lainnya USD 1,4 juta, beban keuangan USD 1,83 juta, dan beban pajak final USD 102,81 ribu.

 

Pendapatan lainnya tercatat sebesar USD 3,12 juta, penghasilan keuangan USD 858,02 ribu, dan bagian atas laba entitas asosiasi sebesar USD 26,67 juta.

 

Dari rincian tersebut setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan berhasil mengantongi laba periode berjalan sebesar USD 183,7 juta. Naik 862,66 persen dibanding semester I 2021 sebesar USD 19,08 juta.

 

Aset Harum Energy per 30 Juni 2022 tercatat sebesar USD1,08 miliar, naik dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 874,62 juta. Terdiri dari aset lancar USD 355,43 juta dan aset tidak lancar USD 723,21 juta.