EmitenNews.com -Seperti diketahui, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) meraih pendapatan bunga dan syariah bersih Rp10,18 triliun dan laba bersih diraih sebesar Rp4,95 triliun untuk periode kuartal III-2023.

Namun, yang juga perlu diketahui oleh publik saat ini adalah emiten yang memiliki jumlah aset Rp329,13 triliun hingga periode 30 September 2023, seperti apa penyaluran kreditnya untuk menakar kinerja perseroan kedepan.

“Per September 2023, penyaluran kredit SME kami sudah mencapai 8.2% YoY, dan penyaluran kredit UMKM kami berfokus ke industri perdagangan, manufacturing kecil, distribusi consumer goods, dan penyaluran kredit UMKM kami cukup menyebar dari pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Indonesia Timur,” kata Tony Tardjo, Head of Emerging Business Banking CIMB Niaga kepada EmitenNews.com , Selasa (5/12/2023).

Per 30 September 2023, CIMB Niaga mencatatkan pertumbuhan kredit/pembiayaan naik 5,2% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp205,6 triliun (atau Rp205,5 triliun di luar pembiayaan Salam), dengan pertumbuhan tertinggi dari bisnis Small Medium Enterprise (SME/UKM) yang tumbuh 8,2% YoY.

Lalu penyaluran kredit CIMB NIaga (BNGA) diikuti Corporate Banking yang tumbuh 6,0% secara tahunan (YoY)  dan Consumer Banking juga tumbuh 5,9% (YoY). 

“Lebih lanjut Pertumbuhan kredit retail dikontribusikan dari Kredit Pemilikan Mobil (KPM) (+11,5% Y-o-Y) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) (+2,7% Y-o-Y),” kata Tony.

Agung Ramadoni Head of Equities Investment Berdikari Manajemen Investasi mengatakan, ditengah isu peraturan minimum free float dimana kepemilikan publik masih sangat minim, kinerja keuangan BNGA untuk periode 9M23 masih terbilang stabil dengan double digit growth secara YoY. 

Namun kedepannya akan lebih challenging disebabkan NIM mulai melandai karena cost of fund yang masing bergerak naik dan loan growth juga lebih cenderung stagnan. Ditambah lagi, belum terlalu mendukung atas kepastian pembalikan arah dari kebijakan BI dalam waktu dekat ini.

“Dengan valuasi yang saat ini sudah tidak murah lagi, maka saya merekomendasikan neutral untuk saham BNGA,” ujar Agung Kepada EmitenNews.

Sedangkan Dimas Wahyu, Analis dari Bahana Sekuritas menyebut bahwa secara teknikal saat saham BNGA ini terbentuk symmetrical triangle dengan range pergerakan sempit 1700-1760. Menarik apabila mampu break out 1760 berpotensi menguji level 2000. Namun jika gagal bertahan diatas 1700 dan jebol kebawah berpotensi koreksi menguji 1500 an.

Seperti diwartakan sebelumnya, isu terbaru dari CIMB Niaga soal free float, dimana merujuk data BEI saat ini kepemilikan saham publik non warkat di BNGA hanya sebesar 6,8321 persen atau 1.717.023.759 lembar saham dan kepemilikan publik dengan warkat 0,0637 persen atau 16.910.041 lembar.

Perseroan telah melakukan pengalihan/penjualan saham hasil buyback atau treasuri pada  periode transaksi tanggal 31 Oktober 2023.

BNGA telah melakukan aksi jual saham treasuri sebanyak 48.968.800 lembar saham di harga rata-rata Rp1.708,83 per saham. Penjualan saham tersebut dilakukan melalui PT. Mandiri Sekuritas (OD) dengan memperoleh dana hasil penjualan sebesar Rp83,68 miliar.

Dengan pelaksanaan pengalihan kembali saham tersebut, maka akumulasi saham hasil buyback BNGA tercatat sebanyak 50,78 juta lembar dengan total dana yang diperoleh secara kumulatif adalah sebesar Rp86,07 miliar dan saham treasuri yang belum dijual tercatat sebanyak 138,49 juta lembar saham.