Mengekor Wall Street, IHSG Cenderung Melemah

Suasana Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin ditutup melemah. Itu dipicu kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat (AS) berpotensi mengalami stagflasi. Kekhawatiran itu, mengemuka setelah The Fed menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi.
Sebaliknya, The Fed menaikkan perkiraan inflasi seiring penerapan kebijakan tarif impor terhadap mitra dagang AS. Ekonomi AS diprediksi hanya akan tumbuh 1,7 persen tahun ini, turun dari proyeksi sebelumnya 2,1 persen yoy. Sementara itu, inflasi inti diperkirakan melonjak 2,8 persen dari 2,5 persen.
Aksi jual investor asing berlanjut, dan indeks bursa Wall Street terkoreksi, diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Sementara itu, aksi buyback saham marak, dan beberapa harga komoditas melejit berpeluang menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 6.310-6.240, dan resistance 6.455-6.525. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor mengoleksi saham SIDO, PGAS, EMTK, SCMA, PSAB, dan BRMS. (*)
Related News

Produksi Migas PHE Tumbuh 5% dalam Tiga Tahun Terakhir

Perkuat Struktur, Kemenkeu Bentuk Tiga Unit Baru Strategis

RI-Singapura Gelontorkan USD10 Miliar Garap Energi Hijau

IHSG Ditutup Turun 0,68 Persen, 3 Saham LQ45 Ini Pemicunya

Pelanggan KA Panoramic Januari-Mei 2025 Bertambah 34,38 Persen

Kemenperin Inisiasi Siprosatu, Percepat Digitalisasi Industri Sawit