Mengekor Wall Street, IHSG Cenderung Melemah

Suasana Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin ditutup melemah. Itu dipicu kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat (AS) berpotensi mengalami stagflasi. Kekhawatiran itu, mengemuka setelah The Fed menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi.
Sebaliknya, The Fed menaikkan perkiraan inflasi seiring penerapan kebijakan tarif impor terhadap mitra dagang AS. Ekonomi AS diprediksi hanya akan tumbuh 1,7 persen tahun ini, turun dari proyeksi sebelumnya 2,1 persen yoy. Sementara itu, inflasi inti diperkirakan melonjak 2,8 persen dari 2,5 persen.
Aksi jual investor asing berlanjut, dan indeks bursa Wall Street terkoreksi, diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Sementara itu, aksi buyback saham marak, dan beberapa harga komoditas melejit berpeluang menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 6.310-6.240, dan resistance 6.455-6.525. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor mengoleksi saham SIDO, PGAS, EMTK, SCMA, PSAB, dan BRMS. (*)
Related News

IHSG Surplus 2,51 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp14.632 Triliun

50 Persen Wisman Singapura Masuk Indonesia Lewat Jalur Laut

Kementan Siapkan Larangan Terbatas Impor Ubi dan Turunannya

Rusia-RI Jajaki Investasi di PLTN, Produksi Pupuk Hingga Gas

Transformasi Digital Pacu Pendapatan 4 Sampai 200 Persen

IHSG Ditutup Naik 0,53 Persen ke Level 8.051, Cek Sektor Pendorongnya