Meningkatnya Imbal Hasil US Treasury Tekan Saham, ini Rekomendasinya

prediksi dan rekomendasi saham
EmitenNews.com - Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi dalam kisaran sempit. Indeks Dow Jones rebound positif setelah penurunan 10 hari, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatat penurunan terbatas. Keuntungan awal menyusul penurunan signifikan hari sebelumnya kemudian terkoreksi.
"Meningkatnya imbal hasil US Treasury menekan saham. Harga minyak mentah melemah karena indikasi bahwa bank sentral di AS, Eropa, dan Asia akan secara hati-hati menurunkan suku bunga di tengah inflasi yang terus berlanjut, memicu kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan penurunan permintaan minyak," ulas Waterfront Sekuritas Indonesia dalam Tinjauan Pasar-nya hari ini.
Dolar AS yang lebih kuat membuat harga minyak lebih mahal untuk mata uang lainnya. Bank of England dan Bank of Japan mempertahankan suku bunga mereka. Rencana tarif presiden terpilih Donald Trump membayangi ekonomi yang bergantung pada ekspor.
IHSG ditutup 1,84% lebih rendah pada level 6.977 pada Kamis, 19 Desember 2024. Semua sektor menurun, dengan bahan dasar mencatat koreksi terbesar. Investor asing mencatat jual bersih sebesar Rp943,95 miliar termasuk transaksi pasar non reguler.
IHSG diperkirakan Waterfront Sekuritas Indonesia akan berfluktuasi dalam kisaran support 6.945-6.905 dan kisaran resistance 7.000-7.040. Saham yang direkomendasikan: BBCA, BMRI, BBTN, INDY, ADMR, CTRA, dan SSIA.(*)
Related News

Pertamina Hadirkan Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah

QRIS Resmi Dapat Digunakan di Jepang

Rayakan HUT RI ke-80, Pelita Air Beri Diskon Hingga Rp808 Ribu

Mekanisme Haji 2025, Ini Peran Pemerintah dan Swasta

Ara Bertekad Jadikan PKP Kementerian Bebas Korupsi

Pasha Ungu Soal Polemik Royalti Musik: Cuma Kurang Sosialisasi