EmitenNews.com - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terus melanjutkan kegiatan eksplorasi di tiga daerah berbeda di Indonesia (Tujuh Bukit di Jawa Timur, Pulau Wetar di Maluku Barat Daya, dan Pani di Gorontalo) pada triwulan I 2022.

 

Menurut keterangan tertulis dari Corporate Secretary Adi Adriansyah pada Senin (11/4) menyampaikan bahwa Kegiatan di daerah Tujuh Bukit difokuskan pada sumber daya tembaga dan emas, di daerah Pulau Wetar difokuskan pada sumber daya tembaga, sementara di daerah Pani difokuskan pada eksplorasi sumber daya emas.

 

Adapun total biaya yang dikeluarkan untuk mendukung seluruh kegiatan eksplorasi yang dilakukan Merdeka di Indonesia selama periode Triwulan I 2022 adalah sebesar Rp194,2 miliar.

 

Untuk komoditas Tembaga dan Emas dilakukan di area Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur dengan metode pengujian Pengeboran dari bawah tanah dengan pekerjaan tes terkait dan semua pekerjaan melalui perjanjian kerja sama antara MDKA dan PT Merdeka Mining service dengan total pengeluaran sebesar Rp144,4 miliar

 

Hasil Kegiatan Eksplorasi Pengeboran dari bawah tanah dilanjutkan dengan 6 rig bawah tanah melakukan pengeboran definisi sumber daya dengan total pengeboran sebesar 10.105,7 meter.

 

Untuk eksplorasi tembaga di Pulau Wetar, Maluku Barat dengan Metode Pengujian Pemetaan, pembuatan lintasan dan melanjutkan survei EM geofisika permukaan dari hasil target udara EM regional dengan total estimasi biaya sebesar Rp31,7 miliar.

 

Eksplorasi ini menghasilkan 4 rig bor telah diopeasiakan sepanjang triwulan ini dengan menyelesaikan pengeboran sebesar 5.354,8 meter

 

Adi Adriansyah lebih lanjut memaparkan untuk eksplorasi emas di Proyek Pani dilakukan melalui perjanjian kontrak antara Merdeka dan PT Merdeka Mining Servis dengan total estimasi biaya sebesar Rp18,2 miliar.

 

Persiapan untuk program pengeboran yang akan datang telah dilakukan sepanjang triwulan ini, dengan menyiapkan dan membangun bantalan bor serta meletakan pipa air. Kumpulan data dari IUP PETS dan Kontrak Karya GSM digabungkan dan sistem kode geologi yang direvisi dan disederhanakan dikembangkan untuk logging inti bor.