EmitenNews.com - Pengelola rumah Sakit Omni Hospital, PT Sarana Meditama Metropolitan (SAME) mengantongi restu menggeber private placement maksimal 1.712.963.255 alias 1,71 miliar lembar. Saham setara 10 persen dari total modal disetor dan ditempatkan penuh itu, dibanderol Rp442 per lembar.


Menyusul skema harga itu, Sarana Meditama bakal meraup dana segar Rp757,13 miliar. Nilai nominal per saham ditetapkan Rp20 per lembar. Penetapan harga itu, setelah menimbang harga penutupan saham Sarana Meditama sepanjang 25 hari bursa. Itu terhitung sejak 13 September 2021 hingga 15 Oktober 2021, dengan harga rata-rata perseroan Rp491 per saham.


Dengan harga pelaksanaan paling sedikit 90 persen dari rata-rata harga penutupan saham, harga penawaran saham baru ditetapkan Rp442 per saham. Kehadiran saham baru itu, akan menggerus (dilusi) pemegang saham lawas maksimal 9,09 persen. Perseroan masih dalam proses menemukan calon pemodal eksternal untuk menyerap saham baru melalui private placement. 


Selain itu, perseroan juga mendapat persetujuan atas rencana pengambilalihan saham mayoritas PT Kedoya Adyaraya (RSGK), merupakan suatu transaksi material sebagaimana dimaksud POJK No. 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material, dan perubahan kegiatan usaha, dan untuk memenuhi Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas soal akuisisi perusahaan.


Saat ini, PT Elang Mahkota Teknologi (EMTK) memegang 75,14 persen saham Sarana Meditama. Sementara sisanya 24,86 persen saham publik. Restu itu, didapat dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Selasa, 26 Oktober 2021 lalu. ”Pemegang saham merestui akuisisi hingga private placement, tutur Rahmiyati Yahya, Corporate Secretary Sarana Meditama Metropolitan, seperti dilansir laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/10). (*)