EmitenNews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong semua pihak terus waspada dan mengambil langkah antisipatif apabila dunia masih dihadapkan pada situasi ekonomi dan politik yang tidak mudah dan penuh dengan ketidakpastian. Ketika pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir, muncul gejolak lain yang menyebabkan inflasi global meningkat tajam dan pertumbuhan ekonomi global mengalami perlambatan. Presiden minta sense of crisis senantiasa dikedepankan.


“Semua harus memiliki sense of crisis, jangan seperti biasanya. Jangan business as usual. Hati-hati. Sense of crisis harus ada pada kita semuanya. Sehingga kita harus ada perencanaan yang baik harus ada skenario yang pas dalam menghadapi situasi yang tidak pasti ini,” kata Presiden Jokowi saat memberikan arahan pada Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/4/2022).


Dalam yang berlangsung di Istana Negara Jakarta secara daring, dan hybrid itu, hadir mendampingi Presiden sejumlah pejabat negara. Antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.


Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini, Presiden Jokowi bersyukur perekonomian Indonesia menunjukkan tren yang positif. Kinerja positif dari sisi perdagangan berlanjut dengan surplus neraca perdagangan yang menunjukkan angka yang terus membaik.


“Surplus neraca perdagangan juga positif. Februari USD3,82 miliar dan Maret USD4,5 miliar surplusnya, ini sangat baik,” katanya.


Presiden menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit pada Februari lalu meningkat dibandingkan pada Januari 2022. Sedangkan, angka Purchasing Manager Index (PMI) untuk manufaktur, indeks penjualan riil, dan indeks keyakinan konsumen pada bulan Maret telah berada di atas normal.


“Indeks Penjualan Riil ini juga sudah diatas normal, Maret kemarin di angka 14,5 persen dan indeks keyakinan konsumen juga sudah di atas normal,” tambahnya.


Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengajak seluruh pihak menjaga momentum tren positif pertumbuhan ekonomi Indonesia ini. Jokowi juga mendorong seluruh pihak bekerja sama mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.


“Sebagaimana tema RKP 2023, kita harus bekerja keras untuk meningkatkan produktivitas menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ucap Presiden. ***