EmitenNews.com - Indonesian Tobacco (ITIC) sepanjang 2023 mencatat membukukan laba Rp26,96 miliar. Tumbuh 12 persen dari episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp23,95 miliar. So, laba tahun berjalan per saham dasar menjadi Rp28,66 dari posisi tahun sebelumnya Rp25,46. 

Penjualan Rp303,92 miliar, naik 8,86 persen dari edisi sama 2022 sebesar Rp279,17 miliar. Beban pokok penjualan Rp228,51 miliar, bengkak dari episode sama tahun sebelumnya Rp207,39 miliar. Laba kotor terkumpul Rp75,41 miliar melesat dari posisi sama 2022 senilai Rp71,78 miliar. 

Beban usaha Rp26,77 miliar, bengkak dari Rp25,15 miliar. Penghasilan keuangan Rp2,47 juta, naik dari Rp1,3 juta. Laba penjualan aset tetap nihil dari sebelumnya Rp70,06 juta. Selisih kurs Rp1,25 juta, susut dari Rp36,90 juta. Beban keuangan Rp12,65 miliar, turun dari Rp15,31 miliar. 

Pemulihan imbalan kerja nihil dari Rp331,03 juta. Denda pajak Rp45,52 juta dari nihil. Lain-lain bersih Rp271,11 juta, turun dari Rp523,61 juta. Laba sebelum pajak Rp36,21 miliar, naik dari Rp32,27 miliar. Pajak penghasilan Rp9,25 miliar, bengkak dari periode sama tahun sebelumnya Rp8,32 miliar. 

Total ekuitas Rp397,93 miliar, naik dari akhir tahun sebelumnya Rp364,32 miliar. Jumlah liabilitas tercatat Rp162,42 miliar, susut dari akhir 2022 senilai Rp188,88 miliar. Total aset terakumulasi senilai Rp560,35 miliar, naik dari akhir tahun sebelumnya sebesar Rp553,20 miliar. (*)