EmitenNews – Kalangan analis Pasar modal menilai pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membawa dampak negatif terhadap investasi reksa dana, terutama reksa dana berbasis saham. Pasalnya saat ini para pelaku pasar cenderung lebih memilih investasi yang menghasilkan keuntungan yang cukup besar seperti US Dollar maupun obligasi. Analis memperkirakan melemahnya indeks harga saham gabungan hingga ke level 5.600 dikarenakan adanya faktor eksternal seperti, mulai meluasnya perang dagang yang terjadi antara China dengan Amerika Serikat, dan kenaikan tingkat suku bunga acuan oleh bank sentral amerika serikat. Analis Binaartha Parama Sekuritas M Nafan Aji Gusta menjelaskan bahwa dengan melemahnya IHSG dalam beberapa hari terakhir membuat terjadinya capital outflow di portofolio reksa dana, terutama reksa dana saham. hal tersebut dikarenakan melemahnya kinerja saham-saham tertentu sehingga, mempengaruhi dari kinerja reksa dana saham. nafan meminta pemerintah harus membuat catalist positif untuk bisa menahan terjadi capital outflow di reksa dana seperti, keringanan tax holiday dan event IMF World Bank yang akan digelar pada Oktober tahun ini. "kalau menurut saya terjadi capital outflow saya rasa sih memang terjadi pelemahan kinerja saham-saham tertentu jadi mempengaruhi reksa dana saham keseluruhan,"ucap Nafan. meski demikian Nafan masih optimis sampai dengan akhir tahun ini indeks harga saham gabungan bisa berada di level 6100 hingga 6.300.