EmitenNews.com - Pyridam Farma (PYFA) sepanjang 2023 merugi Rp85,22 miliar. Longsor 130 persen dari episode sama tahun sebelumnya dengan tabulasi laba Rp275,24 miliar. So, rugi per saham dasar mengalami erosi ke level Rp159,27 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp514,39.

Penjualan bersih Rp702,06 miliar, merosot dari edisi sama tahun sebelumnya Rp715,42 miliar. Beban pokok penjualan Rp406,75 miliar, susut dari akhir tahun sebelumnya Rp464,58 miliar. Laba kotor terkumpul Rp295,31 miliar, menanjak dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp250,84 miliar.

Beban penjualan dan pemasaran Rp188,73 miliar, bengkak dari Rp175,67 miliar. Beban umum dan administrasi Rp114,40 miliar, naik dari Rp110,75 miliar. Laba atas penjualan aset tetap Rp43,50 juta susut dari Rp725,72 miliar. Laba kurs mata uang asing Rp78,46 juta, melesat dari rugi Rp278,68 juta.

Pendapatan lain-lain bersih Rp9,58 miliar, melorot dari posisi sama tahun lalu Rp380,99 miliar. Laba usaha Rp1,87 miliar, anjlok 99 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp345,85 miliar. Penghasilan keuangan Rp1,37 miliar, susut dari Rp4,30 miliar. Beban keuangan Rp86,49 miliar, menciut dari Rp87,08 miliar. 

Rugi sebelum pajak Rp83,24 miliar, bengkak dari edisi sama tahun sebelumnya dengan untung Rp263,08 miliar. Beban pajak penghasilan Rp1,97 miliar, bengkak dari periode sama tahun sebelumnya dengan manfaat pajak Rp12,39 miliar. Rugi tahun berjalan Rp85,22 miliar, bengkak dari laba Rp275,47 miliar.

Total akitas Rp357,05 miliar, menukik dari akhir 2022 sebesar Rp442,35 miliar. Total liabilitas Rp1,64 triliun, bengkak dari episode akhir tahun sebelumnya senilai Rp1,07 triliun. Jumlah aset terakumulasi Rp1,52 triliun, turun dari akhir 2022 sebesar Rp1,52 triliun. (*)