EmitenNews.com -Emiten pendatang baru di pasar modal, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) yang bergerak di sektor angkutan tambang, menargetkan dapat mengangkut 60 juta ton batu bara hingga akhir 2023.

 

Direktur MAHA, Handy Glivirgo menjelaskan, besaran itu setara dengan 10% target produksi batu bara nasional yang sebesar 600 juta ton.

 

"Sekarang produksi kami hampir 50 juta ton, kami harap naik ke 60 juta ton. Kami siapkan rencana menuju target tersebut," kata Handy di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (25/7/2023).

 

Perseroan saat ini sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan tambang batu bara antara lain, Indico Jaya Agung dan Mandiri Coal. Ke depan, perseroan juga akan menjajaki peluang kerja sama dengan salah satu perusahaan tambang besar.

 

"Ada salah satu tambang besar di Indonesia, nanti akan kami umumkan," ujar Handy.

 

Sebelumnya MAHA resmi mencatatkan sahamnya di BEI Dalam gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan ini menawarkan sebanyak 4,16 miliar saham atau 25% dari total modal ditempatkan dan disetor.Dengan harga penawaran tersebut, perseroan akan mendapat dana segar sebesar Rp491,58 miliar.

 

Perihal penggunaan dana, sebesar 60% dana hasil IPO untuk pembelian armada truk baru. Kemudian, sekitar 40% akan digunakan untuk pembelian sekitar 50 unit dolly dan 100 unit vessel untuk peningkatan kapasitas produksi dan peremajaan unit.

 

Pembelian unit dolly dan vessel akan ditentukan kemudian menyesuaikan kebutuhan perseroan, yang rencananya akan direalisasikan dalam kurun waktu Agustus 2023 sampai dengan Desember 2023, kemudian sisanya di tahun 2024 secara bertahap.

 

Dalam hal ini, perseroan belum melakukan perikatan dengan pihak ketiga terkait pembelian dolly dan vessel.