JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berupaya agar api yang melalap Kilang Pertamina di Balongan dapat segera dipadamkan. Diperkirakan butuh waktu empat hingga lima hari ke depan untuk memadamkan kebakaran di unit pengolah bahan bakar minyak (BBM) yang berlokasi di Kabupaten Indramayu tersebut.


"Sambil menunggu pemadaman kira-kira mungkin 4-5 hari mudah-mudahan bisa normal. Kehilangan produksi yang tidak bisa disuplai 400 ribu barel per hari, nanti disuplai dari kilang Cilacap yang bisa dinaikkan produksinya menjadi 300 ribu barel dan PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) 500 ribu barel," kata Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Mulyono.


Dirut PT Pertamina, Nicke Widyawati memastikan pasokan BBM aman, karena sebenarnya pusat kebakaran hanya di tangki T-301 di area kilang. Dan untuk mengantisipasi agar tidak menjalar pihaknya langsung melakukan normal shutdown sehingga ada pengendalian arus minyak yang mencegah meluasnya kebakaran.


"Sebenarnya equipment utama dari kilang tidak terdampak. Kebakaran hanya di daerah tanki saja, sehingga berharap kilang bisa dioperasikan kembali setelah berhasil melakukan pemadaman. Sehingga tidak ada kendala pasokan. Tidak perlu ada panic buying," tandas Nicke.


Selain itu dalam pola suplainya Pertamina memiliki skenario dalam kondisi harus beroperasi secara darurat. Yang dilakukan adalah mengoptimalkan produk dari kilang lain untuk disalurkan ke daerah yang selama ini dipasok dari Balongan. Yakni daerah Jakarta, Cikampek dan sekitar Balongan sendiri.


Untuk meyakinkan kondisi stok nasional aman, bahkan meluber, Mulyono menyebut stok nasional gasoline 10,5 juta barel, cukup untuk 27-28 hari, sedangkan pemakaian per hari 390mb atau sekitar 62.500 kiloliter. "Solar tersedia 8,8 juta barel, bisa untuk 20 hari ke depan. Aftur 3,2 juta barel bisa untuk 74 hari," jelasnya.


Menurut Mulyono, kilang Balongan melayani sekitar Balongan, Cikampek, Plumpang, dimana Plumpang karena disuplai lewat pipa, stoknya tidak terlalu terganggu. Selain itu Terminal BBM Balongan sendiri memiliki stok gasoline yang mencukupi untuk kebutuhan 12-13 hari, solar 11 hari, sedangkan yang di Cikampek stok gasoline cukup untuk 13 hari, solar 12 hari.


Nicke mengaku belum mengetahui pasti penyebab kebakaran tanki T-301. Pihaknya masih melakukan investitasi dibantu pihak berwenang. "Fokus kami hari ini untuk menyelesaikan kondisi darurat di lapangan," tandasnya.


Senin dini hari Dirut PT Kilang Pertamina Internasional sudah berangkat ke lapangan memimpin langsung penanganan di lokasi. Dan Pertamina mengerahkan seluruh daya upaya untuk itu bekerjasama baik dengan pihak internal maupun eksternal. Dengan kepolisian, kepala daerah, termasuk BPBD.


"Kondisi terkini api telah dapat dilokalisir dalam band wall dan untuk pemadaman kami menggunakan foam (busa) ke perimeter band wall dan pusat nyala api sehingga tidak menjalar ke area lain," jelas Nicke.


Untuk mencegah penjalaran kami juga melakukan pendinginan di area sekitar. Untuk penanganan ini ada 10 mobil damkar dikerahkan baik dari Pertamina maupun pemda.


Terkait dengan dampak insiden, terdapat korban luka tapi seluruhnya dapat ditangani tim medis dan kembali ke rumah masing-masing. Masih ada 5 yang ditangani di RS. Tapi ia bersukur tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.


Terkait dengan ini Pertamina memohon warga tetap tenang dan menjauhi lokasi kebakaran. "Kami mohon maaf melakukan pemblokiran jalan di sekitar lokasi dibantu TNI Polri. Tentu bagi kami keselamatan masyarakat di sekitar kilang menjadi prioritas," pungkasnya.(*)