EmitenNews.com - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara, di Kabupaten Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, mengutamakan tercapainya tiga sasaran khusus: terciptanya kota 10 menit.bagi pejalan kaki, forest city, dan kota cerdas masa depan. Untuk menerapkan konsep forest city di IKN, perlu menanam kembali pohon-pohon di lahan sasaran pembangunan. Termasuk juga lahan yang sudah rusak di Kalimantan Timur.


"Kita harus upayakan ke sana. Kita mesti wujudkan KPI (Indikator Kinerja Utama) yang sudah ditetapkan dalam masterplan," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti di Jakarta, Senin (18/7/2022).


Dalam situs ikn.go.id, ada tiga KPI khusus yang dicanangkan pemerintah dalam pembangunan IKN. Mulai dari terciptanya kota 10 menit yang dirancang untuk berjalan kaki, kota dengan 75 persen kawasan hijau (forest city), dan kota cerdas layak huni untuk menghadapi masa depan.


Untuk mencapai tiga KPI itu, pemerintah memiliki delapan prinsip pembangunan IKN. Di antaranya, mendesain sesuai kondisi alam; kota yang terhubung, aktif dan mudah diakses; sirkuler dan tangguh; nyaman dan efisien dengan teknologi; aman dan terjangkau; rendah emisi karbon; peluang ekonomi untuk semua; dan Bhineka Tunggal Ika.


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya Bakar sebelumnya mengatakan untuk menerapkan konsep forest city di IKN, perlu menanam kembali pohon-pohon di lahan sasaran pembangunan. Termasuk juga lahan yang sudah rusak di Kalimantan Timur. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, kata dia, diperlukan juga bibit pohon yang banyak.


Karena itu, pemerintah telah mendahulukan pembangunan persemaian (nursery) atau pusat pembibitan di Desa Mentawir, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur seluas 120 hektare, dengan area persemaian dan bangunan sekitar 32,5 hektare. ***