EmitenNews.com—Emiten pengelolaan aset PT Arthavest Tbk (ARTA) dan anak usaha mencatatkan rugi sebesar Rp2,61 miliar di kuartal III/2022. Realisasi itu menyusut 27,30% year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp3,59 miliar.


Kinerja tersebut memengaruhi penurunan rugi per saham dasar ARTA menjadi Rp6, dari semula Rp8. ARTA merupakan emiten pengelolaan aset yang memiliki kontribusi pendapatan dan laba dari anak usaha yang memiliki sekaligus mengelola Hotel Redtop. ARTA juga mendapatkan kontribusi dari bisnis voucher electronic.


Penyusutan laba terjadi justru ketika pendapatan usaha perseroan naik 101,75% yoy mencapai Rp37,88 miliar, dari posisi pendapatan pada September tahun lalu senilai Rp18,77 miliar.


Sebagian besar pemasukan di paruh pertama tahun ini berasal dari penyewaan kamar hotel sebesar Rp22,29 miliar, disusul makanan-minuman Rp15,00 miliar, dan sebagainya seperti fitness-spa hingga binatu. Sedangkan bisnis e-voucher menyerap pendapatan sebanyak Rp62,5 juta.


Laporan keuangan ARTA Kamis (20/10/2022) mencatat beban terbesar yang menguras pendapatan adalah dari pos umum-administrasi total mencapai Rp40,64 miliar, yang mayoritas datang dari biaya management fee senilai Rp14,94 miliar, disusul penyusutan-amortisasi Rp11,73 miliar.


Sedangkan beban langsung yang mengekor di pendapatan usaha perseroan berjumlah Rp3,73 miliar, lebih tinggi dari September tahun lalu di angka Rp1,50 miliar.


Neraca keuangan ARTA per 30 September 2022 menunjukkan ada koreksi 1,35% mencapai Rp377,13 miliar, dari akhir 2021 di angka Rp382,34 miliar. Jumlah kewajiban pembayaran atau liabilitas naik 0,18% menjadi Rp52,01 miliar, sedangkan modal/ekuitas menyusut 1,60% mencapai Rp325,11 miliar.