EmitenNews.com -Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaksir, total nilai penerbitan surat utang sepanjang tahun 2023 jauh dibawah tahun 2022 yang mencapai Rp154,9 triliun, karena rezim suku bunga tinggi.

 

Menurut Direktur Utama Pefindo, Irmawati, bahwa total penerbitan surat utang sepanjang semester I 2023 hanya mencapai Rp45,1 triliun.

 

Sedangkan taksiran total penerbitan surat utang semester II 2023 lebih rendah dibanding total nilai surat utang yang akan jatuh tempo selama semester II 2023 yang tercatat sebesar Rp75,5 trliiun.

 

“Jadi melihat itu, jumlah penerbitan surat utang semester II 2023 masih dibawah nilai total surat utang yang jatuh tempo,” terang dia dalam paparan media secara daring, Jumat (7/7/2023).

 

Ia menerangkan, secara rekam jejak, total nilai surat utang jatuh tempo setara 80 persen dari total penerbitan surat utang dalam satu tahun.

 

Tapi, pada semester I 2023 telah terjadi anomali, karena total nilai surat utang yang  telah terbit lebih kecil dibanding total nilai surat utang yang jatuh tempo yang tercatat sebesar Rp51,4 triliun.

 

“Kondisi itu berlanjut pada semester II 2023, karena investor surat utang berharap kupon lebih tinggi. Tapi dari sisi emiten berharap, kuponnya turun. Jadi ini belum ketemu persepsi antara emiten dengan investor,” papar dia.

 

Sementara itu, dia juga bilang, bahwa Pefindo sampai periode 30 Juni 2023, masih mengantongi mandat pemeringkatan surat utang dari 41 perusahaan dengan total nilai mencapai Rp61,3 triliun.