Dengan dukungan tersebut pada tahun 2022 Pertamina mengembangkan strategi utama melalui upaya mendorong produksi Migas naik hingga 17%, menargetkan Yield Valuable Product sebesar 79,9%, penambahan outlet BBM sekitar 3.000 Pertashop, pengembangan pasar digital hingga 25 juta pengguna MyPertamina, dan memperbesar porsi pendapatan dari non-captive market di bisnis shipping hingga 7,5%.
Untuk memperkuat komitmen energi rendah karbon akan memproduksi listrik 7.138 GWh dan didukung oleh peningkatan kapasitas terpasang yang ditargetkan hingga 2,9 GW. Strategi yang penting lainnya, unlock value yang dikembangkan oleh Anak Perusahaan.
“Di sektor keuangan, kami akan fokus optimalisasi biaya yang ditargetkan mencapai hingga US$600 juta. Kami akan terus berkomunikasi dengan Pemerintah untuk memastikan keputusan yang baik bagi perusahaan,”tandas Emma.(fj)
Related News
Inabuyer 2024, Astra Melalui YDBA Hadirkan Beragam Produk UMKM Binaan
IHSG Ditutup Naik 1,36 Persen, BRIS, BRPT, AMMN Top Gainers LQ45
Pemerintah Minta Dukungan Buat Rampungkan 41 PSN Senilai Rp554 Triliun
Kontrak WK Ketapang dan Bobara Diteken, Total Komitmen USD96,92 Juta
Airlangga Bahas Kerja Sama Pengolahan Nikel dengan Dubes China
IHSG Naik 1,15 Persen di Sesi I, BRPT, GGRM, ANTM Top Gainers LQ45