Pertamina Catat, 78 Persen Konsumen Isi 19,5 Liter Pertalite Tiap Hari

Ilustrasi SPBU Pertamina. dok. Suara.
EmitenNews.com - Tingkat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite cukup tinggi. PT Pertamina Patra Niaga mencatat besaran volume pembelian Pertalite secara rata-rata adalah 19,5 liter setiap hari oleh 78 persen konsumen. Data tersebut di ambil dari keseluruhan transaksi Pertalite di bulan Juni 2024 dengan Program Subsidi Tepat.
Dalam keterangannya Selasa (3/9/2024), Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menjelaskan bahwa data tersebut diambil dari keseluruhan transaksi Pertalite di bulan Juni 2024 dengan Program Subsidi Tepat.
"Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan," ungkapnya.
Periode Juni 2024, sebanyak 78% konsumen mengisi pertalite setiap harinya dengan rata rata volume pengisian 19,5 liter artinya dari 78% dari populasi konsumen, pengisian pertalite 19,5 liter per hari mencukupi kebutuhan BBM untuk kendaraan mereka. Data rata-rata pengisian Pertalite diolah oleh Pertamina Patra Niaga dari penjualan real time di SPBU dengan menggunakan sistem SPBU yang telah terdigitalisasi.
Digitalisasi tersebut digunakan untuk mendorong penyaluran BBM Subsidi secara tepat melalui program Subsidi Tepat. Pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code melalui link ini terus dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga.
Saat ini Pertamina memprioritaskan lokasi-lokasi di wave satu yaitu wilayah Jawa Madura Bali (Jamali) dan beberapa wilayah non Jamali yaitu Kepri, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. ***
Related News

Laju Terhenti, Harga Emas Antam Hari ini Turun Rp18.000 per Gram

Izin Investor, GOTO Alihkan Saham Treasuri 32,18 Miliar Lembar

Jadi Investor Terbesar di Indonesia, Prabowo Puji Habis Singapura

Indonesia-Singapura Tanda Tangani 3 MoU, Total Nilai Rp162,9 Triliun

Tingkatkan Konektivitas, Singapura Buka Penerbangan Baru ke Indonesia

IHSG Turun Tipis di Sesi I, Ini Sektor Pemicunya