Perusahaan Rental Alat Berat Armko Gelar IPO Rp350 - 450 per Saham
EmitenNews.com - PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk atau Armko (RMKO) akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 250 juta lembar saham setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dalam prospektus yang dterbitkan Senin (10/7) calon emiten jasa penunjang pertambangan dan jasa penyewaan alat-alat berat tersebut mulai melakukan penawaran awal atau book building hari ini 10 hingga 13 Juli 2023 dalam rentang harga Rp350 hingga Rp450 per lembar. Sehingga dana yang bakal diraup berkisar Rp87,5 miliar hingga Rp112,5 miliar.
Penjamin pelaksana efek PT Victoria Sekuritas Indonesia (MI) menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap sisa Saham Yang Ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan
Rencananya, seluruh dana IPO untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha berupa pembelian bahan bakar (fuel) untuk kegiatan operasi alat-alat berat, pelumas, pembelian suku cadang (sparepart) alat-alat berat, dan pemeliharaan alat berat, kendaraan dan mesin.
RMKO berencana untuk membagikan dividen tunai sekurang-kurangnya 20 persen dalam setahun mulai dari tahun buku 2023. “Jumlah dividen yang dibagikan akan bergantung pada laba Perseroan di tahun berjalan dan dengan menimbang indikator-indikator finansial dan keputusan RUPS sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan yang berlaku,” tulis manajemen Armko dalam prospektus.
Pada tahun 2022 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp19,082 miluar dari hasil pendapatan Rp184,87 miliar. Adapun saldo laba belum dicadangkan Rp16,541 miliar.
Related News
Tiga Komisaris Cabut, Ini Kinerja Mulitipolar (MLPL) Maret 2024
Anjlok 48 Persen, Laba Mitrabahtera (MBSS) Maret 2024 Sisa Rp42 Miliar
Melejit 104 Persen, Maret 2024 Salim (SIMP) Tabulasi Laba Rp307 Miliar
4 Tahun Bertahan, Pabrik Sepatu Bata Purwakarta Akhirnya Gulung Tikar
Drop 79 Persen, Maret 2024 Sepatu (BATA) Boncos Rp190 Miliar
Rugi Bengkak 115 Persen, LPKR Maret 2024 Defisit Rp11 Triliun