EmitenNews.com—Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat hingga 20 September 2022, ada 44 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Saat ini BEI juga proses 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham di BEI hingga 19 September 2022. Nyoman menambahkan, dari 29 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, beberapa di antaranya menargetkan emisi lebih dari Rp 1 triliun. 


Untuk sektor sahamnya ada dari sektor energi, teknologi dan keuangan. Namun, Nyoman belum menyampaikan detil mengenai perusahaan tersebut hingga perusahaan itu mendapatkan izin publikasi dari OJK, kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, kepada wartawan ditulis Rabu (21/9/2022).


PT Aldiracita Sekuritas Indonesia berencana mengantarkan satu perusahaan untuk menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada akhir 2022.


CEO Aldiracita Sekuritas Rudy Utomo menuturkan, proses penyiapan pipeline ini bukan hal mudah. Satu perusahaan yang akan IPO tersebut nilainya sekitar Rp1 triliun – Rp1,5 triliun.


"Kalau di Aldiracita Sekuritas sendiri ada kurang lebih sebetulnya satu yang sudah menjelang yang mungkin pada akhir tahun ini akan IPO,” kata Rudy kepada awak media, dikutip Rabu (5/10/2022). 


Rudy mengatakan, pihaknya sedang fokus pada rencana penerbitan obligasi sejumlah perusahaan. Ia menyebutkan, ke depan masih ada dua atau tiga perusahaan dari sejumlah sektor yang akan melakukan IPO obligasi.


“Tetapi kalau untuk penerbitan obligasi kita masih banyak sekali ada beberapa ya. Mungkin kurang lebih ada dua atau tiga (perusahaan) lagi,” kata dia.


Kemudian, besaran emisi obligasi untuk emiten yang besar sekitar Rp 1,5 triliun - Rp 2 triliun. Sedangkan, untuk emiten skala kecil sekitar Rp 500 miliar. Untuk total IPO obligasi, Rudy mengatakan, pihaknya menyiapkan sekitar Rp 3 triliun - Rp 4 triliun. "Tapi mungkin antara Rp 3 triliun - Rp 4 triliun,” kata Rudy.