EmitenNews.com - DJIA menguat +0,69% pada Rabu (4/12), diikuti S&P 500 (+0,61%) dan Nasdaq (+1,30%). Wall Street menguat secara keseluruhan, didukung oleh optimisme investor karena The Fed memberikan prospek lintasan ekonomi yang kuat, yang menandakan kemungkinan pergerakan suku bunga ke arah yang lebih netral.


Sementara itu, rilis S&P Global Composite PMI Final November 2024 menunjukkan peningkatan menjadi 54,9. Lebih tinggi dari angka Oktober 2024 sebesar 54,1.


Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Pidato BoJ Jepang; 2) Neraca Perdagangan AS Oktober 2024; 3) Klaim Pengangguran Awal AS 30-November.


PMI Manufaktur Indonesia pada November 2024 berada di angka 49,6, atau sedikit meningkat dibandingkan Oktober 2024 yang berada di angka 49,2. PMI Manufaktur Indonesia telah mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut sejak Juli 2024.


MNC Sekuritas menilai angka ini menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia masih mengalami kontraksi meskipun membaik dari bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas ekspansi produksi, sementara perusahaan berupaya membangun persediaan.


"Perusahaan tetap optimis bahwa permintaan dan penjualan akan meningkat untuk mendukung produksi. Di sisi lain, ini berarti perusahaan perlu berhati-hati ketika mempertimbangkan jumlah tenaga kerja," ulas analis MNCS dalam Morning Navigator-nya.


IHSG menguat +1,82% ke level 7.326,76 pada perdagangan Rabu (4/12) yang diikuti aksi beli bersih asing sebesar Rp744,6 miliar. Mayoritas sektor menguat, dipimpin oleh sektor material dasar (+3,39%) dan sektor infrastruktur (+1,84%). Di sisi lain, satu-satunya sektor yang mencatatkan pelemahan adalah sektor teknologi (-0,70%).


Indeks berhasil menguat meski sebagian besar bursa Asia lainnya ditutup melemah seiring dengan pembatalan keputusan darurat militer Korea Selatan. Selain itu, momentum window dressing juga turut menopang penguatan indeks. Nilai tukar rupiah ditutup menguat di level Rp15.930/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini bergerak di kisaran 7.287-7.334. Saham yang direkomendasikan adalah: ASII, BFIN, INKP, dan TPIA.(*)