EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terjadi aksi taking profit. Itu menilik bursa regional cenderung melemah. Meski begitu, komoditas harga batu bara masih di atas angin.


Pada perdagangan hari ini juga mengalami koreksi wajar. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 7.195, dan resisten 7.250,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Rabu (7/9).


Secara teknikal, Indeks masih tertahan di atas support, sehingga Indeks masih on track, dan berpotensi melanjutkan kenaikan. Itu dengan catatan Indeks berhasil bertahan di atas support. Beberapa saham memiliki potensi naik perdagangan hari ini antara lain KEEN, ABMM, HRUM, INDY, ASSA, ESSSA, INCO, KKGI, dan SRTG.


Pada perdagangan kemarin, Indeks surplus 0,20 persen menjadi 7.233. Beberapa sektor pendorong Indeks antara lain sektor energi naik 2,91 persen, sektor properti dan real estate menguat 1,45 persen, dan sektor industrials naik 0,90 persen. Investor asing membukukan net buy Rp501,15 miliar dengan saham-saham paling banyak dibeli BBCA, BUMI, dan BBRI.


Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) mayoritas memerah setelah merayakan libur. Para investor masih mengantisipasi keputusan suku bunga The Fed pada September 2022. Data Non-Manufacturing PMI rilisan ISM menguat tipis di atas ekspektasi pasar. Pagi ini, bursa Asia menyusuri zona merah. Indeks Nikkei 225 merosot 1,01 persen, dan Kospi terkoreksi 1,53 persen. (*)