Prospek Menjanjikan, Investasi Telkomsel di Perusahaan Digital Sangat Tepat

EmitenNews.com - Iklim investasi, dan ekonomi digital Indonesia dinilai sangat menjanjikan. Itu dibuktikan arus deras investasi Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) ke Indonesia. ADIA tidak hanya masuk proyek infrastruktur, tetapi juga investasi di perusahaan digital seperti GoTo.
ADIA berinvestasi pada salah satu decacorn Indonesia bukan tanpa alasan. Dengan penduduk sangat besar, infrastruktur telekomunikasi sudah terbangun luas, dan perusahaan rintisan berkembang pesat, membuat Indonesia di mata ADIA maupun investor asing menjadi sangat 'seksi'.
”ADIA menginjeksi GoTo USD400 juta dengan track record sangat bagus. Selain itu, lini usaha GoTo selalu tumbuh, dan berkembang. Investasi itu menjadi sentimen positif bagi perusahaan digital lain untuk dilirik investor asing. Saya yakin ekonomi digital Indonesia masih dapat terus tumbuh,” tutur Richardson Raymond, Equity Analis Saham Trimegah Securities.
Salah satu bukti sukses, dan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia adalah banyak investor asing multinasional sudah masuk perusahaan digital. Contohnya, Google, Facebook, Temasek, Allianz, maupun SoftBank. Selain berinvestasi sektor konsumer, investor manca juga melirik potensi perusahaan digital kesehatan, logistik, dan pendidikan. Kepercayaan tinggi investor asing itu, karena perusahaan digital kesehatan, logistik, dan pendidikan terbukti bermanfaat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat Indonesia ketika pandemi Covid-19 berlangsung.
”Misalnya, HaloDoc menjadi perusahaan digital kesehatan membantu pemerintah menyalurkan vaksin dan obat. Efeknya, perusahaan digital kesehatan, logistik, dan pendidikan akan menjadi primadona selanjutnya bagi investor asing untuk menginvestasikan uang pada perusahaan digital,” ulas Richardson.
Sebelum investor asing masuk dan berinvestasi pada perusahaan digital, sejatinya sudah banyak perusahaan nasional menempatkan dana pada perusahaan digital tersebut. Sebut saja BCA, Telkomsel, dan Bank Mandiri dengan menanam dana cukup besar pada perusahaan digital. Perusahaan macam Telkomsel berinvestasi pada perusahaan digital dinilai, memiliki perhitungan sangat matang.
Telkomsel sebut Richardson tentu sudah melihat potensi pertumbuhan ekonomi digital nasional, dan rencana bisnis masing-masing perusahaan yang menjadi target. Misalnya, Telkomsel investasi di perusahaan digital seperti GoTo, HaloDoc, dan TaniHub. ”Pasti sudah melihat potensi sinergi dengan core bisnis utama yaitu konektivitas. Jadi, investasi itu diharap menciptakan sinergi positif ke bisnis utama, dan menciptakan nilai tambah,” beber Richardson.
Investasi Telkomsel, dan mengembangkan ekonomi digital juga sejalan arahan Menteri BUMN Erick Thohir mendukung program pemerintah Presiden Joko Widodo menjadikan ekonomi digital sebagai new ekonomi, dan new oils. Sebab, di masa mendatang antara ekonomi digital, dan ekonomi konvensional tidak mungkin terpisahkan. ”Langkah Erick Thohir meminta Telkomsel berinvestasi di perusahaan digital sudah tepat. Perusahaan konvensional seperti Telkomsel atau Astra mutlak berinvestasi di perusahaan digital untuk meningkatkan value,” tegas Richardson. (*)
Related News

Bank DKI Bagikan Dividen Rp249 Miliar, Rp529M Pengembangan Usaha

IKI April 2025 Melambat Akibat Penurunan Pesanan Baru

Realisasi Belanja Negara per Maret 2025 Rp620,3 Triliun

Maret 2025, Dalam Sebulan Pendapatan Negara Naik Rp200 Triliun

Harga Emas Antam Kamis ini Turun Rp33.000 per Gram

Jamin Keamanan Pengguna, TRIV Raih Most Downloaded Crypto App