EmitenNews.com - PT Bumi Serpong Damai (BSDE) menyisihkan Rp1,35 triliun sebagai laba ditahan, dan Rp2 miliar untuk dana cadangan. Dengan begitu, perseroan akan memperkuat struktur permodalan guna mengembangkan proyek-proyek properti unggulan sepanjang 2022.


Hermawan Wijaya, Direktur Bumi Serpong Damai menjelaskan, sebagai mitigasi risiko, dan keputusan pemegang saham itu,  perseroan memiliki fundamental permodalan solid untuk menjamin pendanaan, dan penyelesaian atas proyek-proyek properti yang dikelola. Saat ini, perseroan memiliki persediaan real estat Rp5,73 triliun, terdiri dari akun tanah, dan bangunan siap jual, dan bangunan sedang dikonstruksi. 


Persediaan dalam kategori tanah dan bangunan siap jual hingga akhir Maret 2022 tercatat Rp3,21 triliun. Proyek BSD City, dan The Element tercatat sebagai proyek dengan persediaan terbesar Rp2,01 triliun. Kemudian proyek dengan persediaan tanah dan bangunan siap jual terbesar selanjutnya Klaska Residence Rp286,19 miliar, dan South Gate Rp239,71 miliar. Sedang kategori bangunan sedang dikonstruksi tercatat memiliki persediaan Rp2,52 triliun. 


Lagi-lagi proyek BSD City dan The Element menjadi proyek dengan kontribusi tertinggi Rp788,32 miliar. Besarnya persediaan itu, menggambarkan potensi perseroan atas prospek pendapatan di masa mendatang. ”Kami terus berupaya meningkatkan produksi real estat berkualitas untuk memenuhi tingginya permintaan konsumen,” tutur Hermawan. 


Hermawan meyakini target pra penjualan Rp7,7 triliun hingga akhir 2022 akan tercapai. Terlebih dukungan pemerintah berupa insentif keringanan PPN masih berlanjut di tahun ini. Prospek sektor properti pada 2022 terus berkembang, terutama untuk rumah tapak menjadi salah-satu fokus utama pengembangan bisnis perseroan. Pertumbuhan residensial di daerah sub-urban dengan konsep hunian terpadu (hunian, komersial, hiburan dan perkantoran) masih menjadi pilihan utama konsumen. 


Penjualan segmen rumah tapak/residensial diperkirakan akan berkontribusi 74 persen atas target pra penjualan 2022, sedang 16 persen dari penjualan komersial antara lain (tanah kavling, ruko/ruko, kondominium), dan sisa lain-lain 10 persen. Untuk mendukung pencapaian target tahun ini, perseroan akan meluncurkan produk-produk properti berkualitas baik itu rumah tapak, apartment, ruko dan maupun unit komersial lain dengan kisaran harga Rp1 miliar hingga Rp15 miliar. 


Selain gencar mengembangkan produk-produk rumah tapak, lini bisnis perkantoran dan ritel juga terus dikembangkan, baik di tengah kota Jakarta maupun ekspansi ke sub-urban seperti BSD City dan Aeon Mall Tanjung Barat, dengan harapan pendapatan berulang tetap terjaga di proporsi di atas 20 persen. Reputasi sebagai pengembang properti terbesar di Indonesia, produk properti berkualitas dan lokasi strategis menjadi nilai jual utama sebagai referensi pilihan para konsumen. (*)