EmitenNews.com - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengungkapkan realisasi anggaran sektor kesehatan tahun 2021 kemarin mencapai Rp291,4 triliun. Angka tersebut naik 69,2 persen dibanding tahun sebelumnya.


"Tahun 2020 yang kita juga sudah merespon Covid-19, saat itu anggarannya Rp172,3 triliun. Jadi kalau kemarin (2021) realisasinya Rp 291,4 triiun berarti kenaikannya mencapai 69,2 persen," kata Isa pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (25/1).


Secara rinci anggaran sektor kesehatan direalisasikan melalui belanja Kementerian atau Lembaga (K/L) senilai Rp212,48 triliun, belanja non-K/L Rp12,41 triliun, dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) senilai Rp66,49 triliun.


Pertumbuhan realisasi anggaran sektor kesehatan pada 2021 didorong oleh belanja kesehatan K/L serta TKDD yang masing-masing meningkat 74,6 persen dan 79,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.


Adapun anggaran sektor kesehatan pada 2021 digunakan antara lain untuk membayar klaim perawatan 1,4 juta pasien Covid-19 dengan nilai Rp83,3 triliun, pengadaan 310,9 juta dosis vaksin senilai Rp33,2 triliun, dan untuk membayar insentif tenaga kesehatan (nakes).


"Kita memberi insentif nakes untuk 1,5 juta nakes di pusat dengan nilai Rp10,3 triliun dan melalui daerah ada 646,5 ribu nakes dengan nilai Rp6,8 triliun," katanya.


Pada saat yang sama pemerintah juga membelanjakan Rp44,9 triliun untuk 94 juta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).


Kemudian pemerintah juga membantu iuran JKN untuk peserta PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah)-BP Kelas 3.


"Mereka secara sukarela menjadi peserta JKN, jadi kami membayarkan sebagian iuran mereka, jadi sebanyak 42 juta jiwa memaanfaatkan insentif ini, yang merupakan respon cukup baik," ucap Isa.(fj)