EmitenNews.com—Emiten konstruksi, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan akan memperoleh kontrak baru senilai Rp25 triliun - Rp30 triliun sampai akhir tahun 2022.


Direktur Operasi I ADHI, A. Suko Widigdo, mengatakan hingga Agustus 2022, jumlah kontrak baru yang diperoleh ADHI sudah mencapai Rp16,3 triliun. "Jumlah itu sudah lebih dari separuh dari target kami untuk tahun ini," kata Suko dalam KBSA Live via Youtube, Kamis (13/10).


Suko menjelaskan 50% dari kontrak baru ADHI berasal dari proyek pemerintah. Kemudian 43% berasal dari proyek BUMN . "Porsi dari swasta memang kecil karena proyek negara lebih memberikan kepastian jangka panjang," ujar Suko.


ADHI juga telah mengantongi sebanyak 4 proyek pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara senilai Rp1,5 triliun. "Target kami bisa mendapatkan kontrak baru sampai Rp3 triliun - Rp3,5 triliun dalam proyek IKN. Kami optimis bisa tercapai karena proyek ini diperkirakan memakan waktu 10 - 20 tahun untuk selesai," ujar Suko.


ADHI telah mengantongi paket pekerjaan untuk hunian pekerja di IKN yang merupakan kerja sama operasi (KSO) dengan Wijaya Karya Gedung.


Selanjutnya, ADHI juga mendapatkan kontrak pembangunan pelindung tumbukan kapal (Fender) dan bangunan pelengkap jembatan Pulau Balang oleh Hutama-Adhi-Bangun Cipta (KSO) dengan nilai kontrak Rp291,1 miliar. Porsi yang dikantongi ADHI pada kontrak tersebut hanya mencapai Rp100 miliar.


Namun proyek terbesar yang saat ini didapatkan ADHI dalam pembangunan IKN adalah Jalan Tol 3A Segmen Karangjoang-Kariangau dengan porsi kontrak senilai Rp1,1 triliun yang telah diteken pada Agustus lalu dengan Kementerian PUPR .