RI Menuju Negara Maju, Mendag Sebut Pengembangan SDM dan Ekonomi Hijau Jadi Penggerak
                                    Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. dok. Tribun.
EmitenNews.com - Pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi hijau menjadi penggerak menuju Indonesia maju. Sedangkan untuk RI menjadi negara maju itu, menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, faktor penentu di tahun politik 2024 kita harus punya pemimpin yang tepat dan pemilu berjalan demokratis, jujur, adil, aman, dan lancar.
"Menuju Indonesia baru itu, pertama pembangunan sumber daya manusia (SDM), kekayaan alam tidak menjadi jaminan penggerak Indonesia yang baik," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan seusai Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Kedua, pengembangan ekonomi hijau, yang dapat diartikan perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbonmonoksida terhadap lingkungan, hemat sumber daya alam, dan berkeadilan sosial .
"Jadi, ekonomi hijau dan hilirisasi. Untuk menjadi negara maju itu faktor penentu di tahun politik 2024 kita harus punya pemimpin yang tepat dan pemilu berjalan demokratis, jujur, adil, aman, dan lancar," ucap Mendag.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pengantar RUU APBN Tahun Anggaran 2024 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2023 - 2024, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Menurut Presiden Jokowi, RAPBN 2024 didesain guna mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Penyusunan RAPBN 2024 itu, didesain untuk menjawab tantangan saat ini sekaligus di masa yang akan datang. Karena itu, kebijakan RAPBN 2024 diarahkan untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. ***
Related News
                            Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi
                            Jurus Purbaya Tempatkan Rp200T di Himbara Ampuh Pacu Likuiditas
                            Harga Emas Antam Naik Rp8.000 per Gram
                            Beruntun 65 Bulan, BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan Indonesia
                            OJK Pastikan Patriot Bond Bisa Jadi Agunan Kredit, Cek Persyaratannya
                            Permintaan Domestik Terus Menguat, PMI Manufaktur Oktober Naik ke 51,2
                    
                
                
            
                                
                
                    
                    
                    
                    
                    
                    
                    
            
            




