EmitenNews.com - Nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi menguat tajam. Pada pukul 10.31 WIB Rupiah menguat 257 poin atau 1,65 persen ke posisi Rp14.993 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Jumat (13/1) Rp15.149 per dolar AS.


Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, memperkirakan penguatan rupiah ini terkait demgam ekspektasi pasar terhadap surplus neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2022.


"Data neraca perdagangan bulan Desember yang akan dipublikasikan di hari ini dan kemungkinan kita perkirakan masih akan terjadi surplus yang masih cukup tinggi, mungkin masih di atas 4 miliar dolar AS," kata di Jakarta, Senin (16/1).


Surplus neraca perdagangan pada Desember 2022 diperkirakan masih di atas 4 miliar dolar AS. Sementara pada November 2022, neraca perdagangan Indonesia surplus 5,16 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 24,12 miliar dolar AS dan impor 18,96 miliar dolar AS. Surplus tersebut merupakan surplus ke-31 bulan berturut-turut yang dicapai Indonesia sejak Mei 2020.


Kepala Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman, juga memperkirakan neraca dagang pada Desember 2022 akan surplus 4,76 miliar dolar AS atau lebih rendah dibandingkan surplus pada November 2022 sebesar 5,16 miliar dolar AS karena kinerja ekspor yang lesu akibat penurunan harga komoditas dan pelemahan permintaan global.


Ekspor diperkirakan terkontraksi sebesar 0,24 persen pada Desember 2022 dibandingkan bulan sebelumnya. Namun secara tahunan ekspor masih tumbuh sebesar 7,62 persen atau menguat dibandingkan pertumbuhan pada November 2022 yang sebesar 5,58 persen.


Rully memperkirakan hari ini nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.000 per dolar AS hingga Rp15.100 per dolar AS.(fj)