EmitenNews.com—PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) telah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk merampungkan akuisisi PTT Mining Limited (PTTML) melalui RUPSLB yang diadakan pada tanggal 15 Desember 2022.

 

Para Pemegang saham dalam RUPLSB telah memberi restu terkait rencana aksi korporasi BIPI untuk mengambilalih 100% saham PTTML menjadi bagian dari Anak Perusahaan BIPI, PT Sintesa Bara Gemilang (SBG) yang akan memberikan dan mendukung kinerja baik BIPI kedepan. 

 

Ray Anthony Gerungan, Direktur Utama Perseroan, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada para Pemegang Saham atas dukungan terhadap rencana akuisisi PTTML ini. Sebagaimana telah kami informasikan, bahwa PTTML melalui anak usahanya merupakan pemilik konsesi tambang batu bara berkualitas tinggi 5.200 sampai 5.700 kkal per kilogram, kadar sulfur rendah, produksinya stabil, cadangan pengembangan yang besar dengan kontrak penjualan jangka panjang yang terjamin. 

 

Infrastruktur PTTML dari hauling, processing, crushing dan port sudah lengkap. Kami yakin langkah strategis ini memiliki sejumlah potensi untuk mendukung rencana pertumbuhan berkelanjutan. 

 

“BIPI menuju dekarbonisasi dengan target paling cepat dan mudah adalah penggunaan panel surya di dekat pelabuhan, melakukan otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi menuju industri hijau dengan memaksimalkan potensi batu bara dan produk turunannya yang lebih bersih,” ujar Ray.

 

Menambahkan hal di atas, Michael Wong, Direktur Perseroan, optimis bahwa akuisisi PTTML sudah pasti akan membuat kinerja keuangan BIPI semakin baik karena nantinya BIPI akan mengkonsolidasikan PTTML melalui SBG.

 

Kinerja BIPI sendiri sampai dengan Q3 2022 dari sisi pendapatan turun dari USD44,26 juta pada Q3 2021 menjadi USD34,98 juta karena Perseroan masih menghadapi kendala curah hujan tinggi di site, tetapi secara bottom line laba BIPI meningkat dari USD18,57 juta di Q3 2021 menjadi USD24,46 juta. 

 

Sementara itu, apabila melihat catatan laba bersih PTTML sampai dengan Q3 2022 itu sekitar USD186,33 juta, berarti secara proforma total laba Perseroan akan meningkat 8x (delapan kali) lipat laba Q3 2022. Dengan demikian, kita berharap bahwa posisi BIPI semakin menarik dan kuat bagi para investor dan kreditur. 

 

“Kita senang mendengar bahwa saham BIPI saat ini masuk ke dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) kategori Small Cap Indexes List yang semakin meningkat kepercayaan dari para investor kepada BIPI. Persetujuan dari para pemegang saham kali ini semoga menjadi katalis positif terhadap kinerja dan likuiditas saham BIPI kedepan,” harap  Michael  Wong.