EmitenNews.com - Saham Bank Raya Indonesia (AGRO) merosot tajam. Periode 11-17 Oktober 2022, saham perseroan anjlok 128 poin menjadi Rp472 per saham. Drop 21,33 persen dari penutupan perdagangan 10 Oktober 2022 senilai Rp600 per lembar.


Selain itu, sepanjang periode tersebut, rata-rata aktivitas transaksi meningkat 22.677.600 saham dengan frekuensi 3.031 kali. Itu jauh meningkat dibanding hari bursa 10 Oktober 2022 dengan transaksi 9.956.200 lembar pada frekuensi 2.257 kali. 


Merespons itu, manajemen Bank Raya mengklaim  tidak ada rencana Pemegang saham pengendali atau Pemegang saham utama untuk melakukan aksi korporasi. Lalu, tidak ada fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.


Selanjutnya, tidak ada informasi atau kejadian penting bersifat material, dapat mempengaruhi harga efek perseroan, dan kelangsungan hidup perseroan yang belum diungkap ke publik. ”Sebagai perusahaan publik kami tunduk pada regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pasar modal,” tulis Ajeng Putri Hapsari, Corporate Secretary Bank Raya Indonesia. (*)