Saham PSDN Melesat 91 Persen, Ini Isu dan Rekomendasi Analis

Ilustrasi saham mengalami penguatan
EmitenNews.com -PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN), emiten produsen kopi dan karet, tengah menjadi sorotan di pasar modal domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, saham PSDN mencatat lonjakan volume perdagangan yang signifikan, disertai kenaikan harga lebih dari 26% dalam sebulan terakhir. Jika ditarik lebih jauh, harga saham ini telah menguat lebih dari 91% dalam enam bulan terakhir.
Head of Research Retail MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, “Pergerakan saham PSDN belakangan ini dilihat dari harga dan volume cenderung tidak biasa. Diperkirakan, ada aliran investor institusi yang sedang membangun posisi.”
Sebelumnya, Perusahaan telah merencanakan penjualan aset berupa tanah seluas 171.166 m² beserta bangunan, mesin, dan alat produksi karet. Aksi korporasi ini diproyeksikan menghasilkan pendapatan lain-lain sebesar Rp 79 miliar—angka yang melebihi 170% dari ekuitas perusahaan. Rencana yang dijadwalkan sejak Juni 2025 itu memunculkan spekulasi di kalangan pelaku pasar bahwa investor besar mungkin telah masuk secara diam-diam ke PSDN.
Herditya menambahkan, PSDN bukan perusahaan biasa. Sejak didirikan pada 1984, perusahaan telah memiliki fasilitas pengolahan kopi dan remah karet untuk ekspor, lengkap dengan izin resmi ke pasar Jepang, Eropa, dan Amerika. Di sisi lain, pelemahan nilai tukar rupiah justru menjadi katalis positif bagi PSDN, mengingat pendapatan perusahaan dalam mata uang asing akan meningkat ketika dikonversi ke rupiah.
Dengan aset riil, gudang, dan jaringan ekspor yang telah mapan, PSDN dinilai sebagai “tulang punggung siap pakai” bagi siapa pun yang ingin melakukan ekspansi cepat di sektor komoditas global.
Meski sempat mencatat rugi bersih sebesar Rp 9,99 miliar pada Juni 2025, kondisi keuangan PSDN tetap solid. Perusahaan masih membukukan arus kas positif sebesar Rp 2,68 miliar pada periode yang sama.
Herditya menyoroti valuasi PSDN yang masih menarik, dengan Price to Book Value (PBV) sekitar 2,3x dan kapitalisasi pasar di bawah Rp 1 triliun. Menurutnya, peluang re-rating sangat terbuka jika aksi korporasi benar-benar diumumkan.
“Kalau investor baru masuk, ini bisa jadi cerita turnaround. Dari emiten tidur jadi bintang baru. Potensinya bisa eksplosif,” ujarnya.
Secara teknikal, grafik harian PSDN menunjukkan pola bullish continuation. Candle hijau beruntun disertai lonjakan volume mengindikasikan akumulasi masif di area Rp 120–130. Jika mampu menembus level Rp 150, saham ini berpotensi melesat ke area psikologis Rp 180–200—level yang belum tersentuh sejak 2019.
Related News

Hadapi Volatilitas Pasar, Mirae Aset Rekomendasikan 5 Saham ini

IHSG Akhirnya Bangkit 0,91 Persen ke Level 8.124

Pemerintah Banjiri E-Katalog dengan Produk-Produk Lokal

Nilai Pasar Global Industri Furnitur Capai USD660 Miliar; SDM Digenjot

Regulasi Baru TKDN Prioritaskan Produk Lokal dan Pacu Investasi

Mentan: Entas Kemiskinan Tak Boleh Ego Sektoral dan Birokrasi Panjang