EmitenNews.com - Lo Kheng Hong kembali bermanuver. Sempat menghilang dari daftar pemegang saham Gajah Tunggal (GJTL), saudagar saham itu kembali menghentak. Warren Buffet Indonesia itu, kini mengempit 5 persen saham Gajah Tunggal. 


Itu terjadi setelah pemodal senior tersebut menjala 175.563.800 helai alias 175,56 juta eksemplar. Aksi senyap tersebut telah dipatenkan pada 30 November 2023. Dedengkot investor pasar modal tersebut dalam melancarkan aksi tanpa berisik tersebut dibantu sejumlah sekuritas. 


Broker ikut terlibat dalam transaksi itu antara lain Nilai Inti Sekuritas 700 ribu helai, Sucor Sekuritas 603.800 lembar, Ekokapital Sekuritas 12.995.900 saham, Sinarmas Sekuritas 21.975.900 helai, Panin Sekuritas 131.454.400 eksemplar, MNC Sekuritas 2.227.500 lembar, dan Ina Sekuritas Indonesia 5.606.300 lembar. Menyusul transaksi itu, Lo Kheng Hong kembali masuk jajaran elite pemegang saham emiten produsen ban berkualitas global tersebut.


Pendeknya, kini pria beralamat di Jalan Pademangan IV No.23, RT/RW 002/001 Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara tersebut mengemas saham Gajah Tunggal tidak kurang dari 175,56 juta eksemplar. Tabungan saham sebanyak itu, selevel dengan porsi kepemilikan 5,04 persen. 


Per 31 Oktober 2023, pemegang saham Gajah Tunggal terdiri dari Compagnie Financiere 348,48 juta helai alias 10 persen. Denham Pte Ltd 1,72 miliar eksemplar atau 49,5 persen. Kisyuwono 200.000 helai setara 0,0057 persen. Lei Huai Chin 4.500 lembar alias 0,0001 persen. Dan, masyarakat - non warkat - Scripless 1,39 miliar helai alias 40,001 persen. 


Sepanjang Januari-September 2023, Gajah Tunggal mencetak laba bersih Rp699,27 miliar. Melangit 512 persen dari periode sama tahun lalu tekor Rp169,34 miliar. Penjualan Rp12,57 triliun, turun 1,40 persen dari posisi sama tahun lalu Rp12,75 triliun.


Penjualan pihak berelasi dari sisi lokal senilai Rp30,06 miliar, dan ekspor Rp1,33 triliun. Sedang penjualan kepada pihak ketiga lokal Rp9,76 triliun, dan ekspor Rp1,65 triliun. Insentif kinerja Rp204,48 miliar. Beban pokok penjualan susut 9,41 persen dari Rp11,03 triliun menjadi Rp9,99 triliun.


Dengan begitu jumlah laba kotor perusahaan Rp2,57 triliun dari semula Rp1,72 triliun atau naik 49,94 persen. Laba sebelum pajak tercatat Rp920,67 miliar, dan beban pajak Rp230,80 miliar. Aset, Gajah Tunggal senilai Rp18,81 triliun atau turun 1,05 persen dari edisi akhir tahun lalu Rp19,02 triliun. Jumlah liabilitas Rp10,96 triliun, dan ekuitas perusahaan Rp7,85 triliun. (*)