EmitenNews.com - IHSG memperkuat posisinya di atas level psikologis 7.000 dengan penguatan Selasa (31/5).


Penguatan IHSG tersebut ditopang net buy investor asing yang mencapai Rp4 triliun, terutama jelang penutupan perdagangan Selasa (31/5).


"Dengan demikian, IHSG berpeluang lanjutkan penguatan dan uji resistance 7200 di Kamis (2/6)," ulas analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.


Katalis positif berasal dari membaiknya sentimen eksternal. Pertama adalah kenaikan indeks manufaktur (NBS) Tiongkok ke 49.6 di Mei 2022 dari 47.4 di April 2022. Rencana Pemerintah Tiongkok untuk melonggarkan aturan lockdown di Beijing dan Shanghai berpotensi mengembalikan indeks manufaktur Tiongkok ke atas batas ekspansi (50%), khususnya di Juni 2022.


Kondisi lebih baik juga ditunjukan oleh Euro Area yang mencatatkan kenaikan economic sentiment ke 105 di Mei 2022 dari 104.9 di April 2022 dan Jepang yang mencatatkan kenaikan consumer confidence ke 34.1 di Mei 2022 dari 33 di April 2022.


Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan data inflasi Mei 2022 dan indeks manufaktur Mei 2022 yang dijadwalkan rilis Kamis (2/6). BI memperkirakan inflasi relatif stabil di 3.50% di Mei 2022, dibanding April 2022 (3.47% yoy).


Terkait sentimen di atas, Phintraco menempatkan kembali saham-saham bank sebagai pilihan, terutama BBCA, BBNI, BBRI dan BMRI dalam jangka menengah-panjang, mengingat dalam jangka pendek terdapat potensi pullback.


Saham lain yang bisa dipertimbangkan pelaku pasar adalah ADRO, ITMG, UNVR, AMRT, INDF, CPIN dan AKRA.(fj)